BOGOR (RIAUPOS.CO) - Kamis (5/7/2018), Presiden Joko Widodo mengundang puluhan bupati dari berbagai kabupaten di Indonesia ke Istana Bogor, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, para kepala daerah itu menyampaikan berbagai unek-unek langsung di hadapan kepala negara. Salah satu hal yang menjadi keluhan para bupati pada pertemuan itu adalah persoalan tenaga honorer kategori 2 (K2).
Bupati Nia, Sokhiatulo Laoly, yang hadir pada pertemuan itu mengaku pihaknya berharap pemerintah pusat melonggarkan aturan demi mengakomodasi tenaga honorer agar bisa menjadi PNS.
Baca Juga :Ingatkan Kepala Daerah Jaga Kamtibmas
Dia menyebut, ada tenaga honorer yang bekerja hingga 20 tahun tanpa kejelasan nasib hingga sekarang.
“Jadi, kami minta kepada presiden supaya diangkat," katanya saat menceritakan pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor.
Diterangkannya, dirinya merasa kasihan dengan para honorer K2. Mereka sudah mengabdi selama belasan bahkan puluhan tahun pada negara.
"Itulah yang kami sampaikan kepada Bapak Presiden. Respons presiden baik, akan dikaji dan akan dipertimbangkan," tuntasnya, yang tampak didampingi Bupati Sumba Tengah, Umbu S Pateduk, dan Bupati Sidoarjo, Saiful Illah.(fat)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama