INGIN WARGANYA BISA DIKARANTINA

Virus Corona, Timor Leste Minta Bantuan Indonesia

Nasional | Rabu, 05 Februari 2020 - 03:24 WIB

Virus Corona, Timor Leste Minta Bantuan Indonesia
Menteri Perencanaan dan Investasi Timor Leste Xanana Gusmao saat mencium tangan Menteri Luar Negri Retno Marsudi. (FEDRIK/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Timor Leste meminta bantuan kepada Indonesia untuk menyediakan tempat karantina bagi warga negaranya yang dievakuasi dari Wuhan, Cina. Permintaan itu langsung diungkapkan oleh Menteri Perencanaan dan Investasi Timor Leste Xanana Gusmao.

Menurut Xanana, Timor Leste tidak memiliki fasilitas mumpuni untuk melakukan karantina terkait wabah virus corona. Sementara, Indonesia merupakan negara yang memiliki kapasitas melakukannya.


"Kami enggak punya fasilitias, enggak punya apa-apa. Karena itu kami minta bantuan pada pemerintah Indonesia," ujar Xanana setelah berkunjung ke Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (4/2).

Xanana percaya, Indonesia akan memberikan bantuan ke Timor Leste. Karena punya pengalaman dalam menghadapi wabah virus.

"Saya percaya karena Indonesia punya kemampuan yang lebih besar dari pada kami, akan membantu kami untuk mengatasi situasi ini," ucap dia.

Namun, menurut Xanana, kedatangannya ke Kemenko Polhukam bukan untuk meminta bantuan itu. Tapi lebih pada pembahasan soal perbatasan negara antara Indonesia dengan Timor Leste. "Tidak. Itu (bantuan karantina, red) antara pemerintah. Saya utusan untuk menteri land border," Kata dia.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPR Sukamta meminta pemerintah berhati-hati dalam merespons permintaan Pemerintah Timor Leste yang meminta bantuan untuk mengarantina warganya yang baru kembali dari Wuhan, Cina.

Sukamta mengaku khawatir, jika pemerintah Indonesia mengabulkan, nanti warga di sekitar lokasi akan menolak seperti yang terjadi di Natuna.

"Ada kemungkinan penolakan seperti di Natuna. Walaupun kalau pemerintah memandang perlu membantu negara tetangga," ujarnya.

Sukamta menyerahkan kepada pemerintah apakah permintaan bantuan itu nantinya akan dipenuhi atau tidak.

"Ya kalau pemerintah melihat ada peluang membantu dan secara teknis memungkinkan, bagus. Ini kan masalah kemanusiaan," katanya.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook