JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono menilai Laksamana TNI Yudo Margono dihadapkan dengan tugas berat setelah dilantik menjadi Panglima TNI. Dengan masa jabatan yang singkat, dia telah ditunggu oleh agenda besar nasional seperti persiapan menjelang Pemilu 2024.
"Masa jabatan beliau itu kurang lebih 1 tahun dan beliau perlu kerja keras. Untuk mencapai itu dia harus memiliki support sistem yang kuat dari rumah," kata Dave kepada wartawan, Sabtu (3/12).
Politisi Partai Golkar itu menyakini Yudo bisa membangun TNI lebih kuat dan solid serta menjaga netralitas TNI jelang pemilu. Namun, Yudo harus mulai menyiapkan struktural TNI dalam ranah pengamanan pemilu.
"Jadi tinggal ke depannya sudah jelas tupoksi TNI untuk mengamankan masyarakat menjaga kondusiftas agar tidak sampai terjadi konflik dan kita yakini transisi kekuasaan lebih smooth dan beliau bertanggung jawab memastikan program-program pemerintah terkait poros maritim berlangsung dengan baik," pungkas Dave. Yudo Margono adalah pria kelahiran Madiun, 26 November 1965.
Sebelumnya, Komisi I DPR RI menyetujui Laksamana Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa. Keputusan itu diambil setelah mendengar paparan visi dan misi orang nomor satu di matra angkatan laut itu dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI, Jumat (2/12).
"Mempertimbangkan pandangan fraksi-fraksi menyetujui dengan hormat pemberhentian dengan hormat kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Lalu, menyetujui Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI yang baru," kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.
Saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan, Yudo Margono akan mengoptimalkan empat program prioritas. Menurut Yudo, empat program prioritas dibuat untuk mewujudkan visinya menuju tagline "TNI Patriot NKRI".
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi