JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kemarin tampil live di channel Front TV. Dia menyampaikan permintaan maaf atas tiga peristiwa yang memicu kerumunan.
Yakni, saat penjemputan dirinya di Bandara Soekarno-Hatta, pernikahan putrinya di Petamburan, dan acara yang dia hadiri di Megamendung.
Sebelum menyampaikan permintaan maaf, Rizieq menjelaskan kenangan demonstrasi 212. Dia juga menguraikan revolusi akhlak yang menjadi misinya. Menurut imam besar FPI tersebut, revolusi akhlak merupakan gerakan dakwah. Karena itu, dia meminta agar kritik kepada pemerintah tidak dianggap sebagai musuh negara. Jangan dianggap memberontak. "Ini amar makruf nahi mungkar," tegasnya.
Nah, begitu hampir di ujung pernyataannya, Rizieq menyampaikan permintaan maaf karena aktivitasnya memicu terjadinya kerumunan. "Semua itu di luar kendali," tuturnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya sudah disiapkan ribuan laskar untuk mencegah kerumunan. Namun, antusiasme umat yang begitu besar tak mampu dibendung. "Massa mengajak salaman dan sebagainya," paparnya.
Setelah itu, Rizieq melakukan konsultasi dengan tim medis. Dia menerima rekomendasi untuk mengisolasi diri dan beristirahat. "Saya juga mengimbau kepada semua orang yang mengikuti tiga kerumunan itu lebih baik mengisolasi diri," ujarnya.
Rizieq juga meminta maaf kepada semua ulama dan kiai karena belum bisa bersilaturahmi. Semua kunjungan ke daerah yang mengakibatkan kerumunan dia hentikan. "Tidak lagi ada acara keluar," tegasnya.
Dia juga meminta maaf kepada para tamu yang ingin mendatangi kediamannya. Sebab, Rizieq mengaku akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Rapid, tes swab antigen, dan swab PCR disediakan di depan rumah. Kalau yang negatif, bisa ngobrol dalam jumlah sangat terbatas," urainya.
Namun, bila ternyata tamunya positif, akan diarahkan ke layanan kesehatan. Baik ke rumah sakit, MER-C, atau layanan kesehatan pemerintah. "Saya imbau masyarakat Indonesia untuk menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
Dia sekali lagi meminta maaf karena telah membuat ketidaknyamanan dan melakukan pelanggaran. Semua itu di luar keinginan dan tanpa kesengajaan. "Saat Pak Anies Baswedan menyampaikan adanya pelanggaran dan memberikan denda, tidak usah debat. Bayar. Saya doakan gubernur DKI Jakarta sembuh dan semua gubernur di Indonesia juga menghindari kerumunan. Baik pilkada, maulidan, haul, dan sebagainya," paparnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya telah melayangkan surat pemanggilan kedua untuk Rizieq dan menantunya, Hanif Alatas. Surat tersebut diantarkan ke rumah Rizieq di kawasan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kemarin.
Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Yusri Yunus mengatakan, surat pemanggilan kedua itu dilayangkan setelah Rizieq dan menantunya tak hadir dalam pemeriksaan sebagai saksi terkait pelanggaran protokol kesehatan pada Senin lalu. Rizieq tidak datang lantaran sakit. Sementara itu, menantunya beralasan ada acara lain yang sudah terjadwal.
"Penyidik masih ada di kediaman Saudara MRS (Muhammad Rizieq Syihab, Red) di Petamburan. Kami mencoba menemui Saudara MRS untuk memberikan surat panggilan kedua," ujar Yusri kemarin.
Berbeda dengan keterangan sebelumnya yang menyebutkan bahwa pihak kepolisian akan melakukan pemanggilan kedua pada Kamis (3/12). Dikatakan Yusri, pemanggilan kedua Rizieq dan menantunya dijadwalkan pada Senin (7/12). Yusri berharap mereka bisa hadir untuk mengklarifikasi kasus kerumunan tersebut.
Kuasa hukum FPI Aziz Yanuar menuturkan, ketidakhadiran Rizieq bukan karena mangkir. Namun, pemanggilan itu telah diwakili olehnya sebagai kuasa hukum. "Beliau tidak mangkir. Beliau diwakili tim bantuan hukum FPI," ucap Aziz.
Dia menerangkan, Rizieq harus beristirahat setelah keluar dari RS Ummi Sabtu lalu. "Masih tahap pemulihan," katanya. Menurut Aziz, alasan itu telah disampaikan dan diterima oleh penyidik.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi