KARANTINA WNI

‎Soal Penolakan Warga Natuna, Menkes Terawan: Ada Menolak dan Tidak, Biasa

Nasional | Senin, 03 Februari 2020 - 18:07 WIB

 ‎Soal Penolakan Warga Natuna, Menkes Terawan: Ada Menolak dan Tidak, Biasa
WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina, saat tiba di Bandara Hang Nadim, Kepri. (TEMPO)

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menjelaskan alasan kenapa Natuna dipilih menjadi tempat karantina. Diketahui saat ini ada 238 warga negara Indonesia (WNI) yang baru saja dievakuasi dari Wuhan, Cina.

Menurut Terawan, ‎Natuna dipilih lantaran TNI memiliki pangkalan militer di sana. Sehingga tempat itu adalah layak untuk dijadikan karantina para WNI tersebut.

Baca Juga :Tenaga Kesehatan Honorer Segera Daftar ASN dan PPPK, Ini Kata Menkes

“Karena itu saya yakin jika di lingkungan militer, kita lebih bisa menjaga disiplin mereka. Tidak ada tempat lain yang menurut saya lebih layak selain Natuna,” ujar Terawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/2).

Terawan juga menjelaskan, ada sejumlah warga Natuna yang tidak setuju wilayahnya dijadikan tempat karanina 328 WNI. Padahal menurutnya, tempat karantina tersebut sangat jauh dengan pusat kota.

‎Namun demikian Terawan tidak bisa memaksakan kepada warga sekitar untuk bisa menerima para WNI yang dikarantina tersebut. Baginya di iklim demokrasi saat ini ada yang menolak ada juga yang tidak itu biasa.

“Memang butuh proses kalau mengajak semuanya harus setuju dan di iklim demokrasi itu baik dan sah saja,” ungkapnya.

Terawan juga berjanji, ke depannya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai Virus corona tersebut. Sehingga semua masyarakat bisa memahami dan menjaga kesehatannya.

“Kita akan terus melakukan sosialisasi, mungkin bentuknya bukan dengan kata-kata, tapi bisa juga dengan foto dan video,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia berharap, masa 14 hari karantina terhadap 328 WNI tersebut bisa berjalan dengan baik. Sehingga mereka semua bisa menyelesaikan masa observasi dan bisa kembali ke keluarganya masing-masing.

“Semoga ini bisa berjalan dengan baik, masih ada 12 hari dan saya akan ke sana lagi, akan saya pantau,” imbuhnya.

Diketahui, jumlah WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan menyusut dari 245 orang menjadi 238 orang. Mereka dievakuasi imbas mewabahnya Virus Korona yang disebut bersumber dari kota yang berada di Provinsi Hubei, Cina, tersebut.

Adapun rombongan WNI tersebut telah tiba di Indonesia, Minggu (2/2). Maskapai tersebut tiba tepat pada pukul 08.30 WIB dan mendarat dengan aman di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau.

Setelah itu, mereka diangkut menggunakan tiga pesawat milik TNI AU ke Natuna. Ketiga pesawat tersebut terdiri dari dua unit berjenis boeing dan satu unit berjenis hercules.

Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Hang Nadim Batam Mayor Wardoyo mengatakan, pihaknya mempersiapkan tiga pesawat tersebut atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Saat 238 WNI tersebut tiba di Hang Nadim akan langsung dilakukan pemeriksaan di dalam pesawat. Sementara  WNI itu akan lebih dulu diisolasi di Natuna, Kepulauan Riau, untuk memastikan mereka sehat dan bebas dari Virus corona.

Editor : Deslina

Sumber: jawapos.com

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook