PRESIDEN INGATKAN HUKUM TIDAK TAJAM KE BAWAH, TUMPUL KE ATAS

Ibarat Sapu Lidi, Polri Harus Bersih, Lurus, dan Kuat

Nasional | Minggu, 02 Juli 2023 - 09:18 WIB

Ibarat Sapu Lidi, Polri Harus Bersih, Lurus, dan Kuat
Kapolda Riau Irjen Pol M Iqbal memeriksa kesiapan pasukan saat apel peringatan perayaan puncak Hari Bhayangkara ke-77 di halaman Kantor Gubernur Riau, Sabtu (1/7/2023). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

RIAUPOS.CO - Harapan agar Polri berbenah terus digaungkan. Dalam peringatan HUT Ke-77 Bhayangkara Polri Sabtu (1/7), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan persepsi terkait dengan penegakan hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

Presiden Jokowi yang menjadi inspektur upacara HUT Bhayangkara di Gelora Bung Karno (GBK) berharap Polri melakukan reformasi di segala lini. Selain penegakan hukum, Jokowi menggarisbawahi beberapa sektor. Salah satunya, mengawal masalah keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) secara ketat. Kemudian, mempercepat penanganan isu yang menjadi perhatian masyarakat secara luas serta mengawal program prioritas nasional dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).


”Kualitas layanan harus ditingkatkan. Kejahatan dengan teknologi canggih harus diantisipasi,” kata mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menurut Jokowi, semua program pemerintah membutuhkan dukungan Polri. ”Kewenangan Polri itu besar. Kekuatan Polri itu juga besar. Ini harus digunakan secara benar. Jangan ada yang disalahgunakan,” tegasnya.

Bukan hanya itu, Jokowi juga menekankan agar tidak ada lagi blok-blokan di tubuh Polri. Mantan wali kota Solo itu menyebut Polri ibarat sapu lidi. Setiap lidinya harus bersih, lurus, dan kuat. Sapu lidi itu kemudian harus diikat dengan kesatuan dan sinergisitas.

”Tidak boleh ada lagi patron-patronan. Kualitas SDM harus dijaga sejak rekrutmen. Sistem promosi harus diperbaiki. Sistem pengawasan harus diperketat. Sistem pendisiplinan harus diperkuat,” tuturnya.


Jokowi pun mengingatkan bahwa Polri harus hati-hati dengan kemajuan era digital. Saat ini, lanjut Jokowi, gerak-gerik Polri tidak bisa ditutup-tutupi lagi. Sebab, masyarakat bisa merekam dan menyebarluaskan setiap perilaku anggota Polri yang menyimpang. Karena itu, Jokowi meminta Polri meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Pada April lalu, kepuasan masyarakat terhadap Korps Bhayangkara mencapai 73,2 persen berdasar hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia. ”Dan, saya senang, kepercayaan rakyat terhadap Polri sudah naik dari 60 persen menjadi di atas 70 persen. Ini perkembangan baik,” ujarnya.


Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, semangat HUT Bhayangkara tahun ini adalah Polri hadir untuk masyarakat. Perayaan HUT di GBK dan terbuka untuk umum, kata dia, diharapkan mampu membuat masyarakat semakin mencintai polisi.

Sigit menambahkan, kerja sama Polri dengan masyarakat diperlukan untuk mengawal Indonesia Maju. Sinergisitas itu juga diharapkan dapat mewujudkan Pemilu 2024 berjalan damai. ”Karena siapa pun yang terpilih nanti, yang kami utamakan adalah menjaga persatuan dan kesatuan,” katanya.

Sementara itu, acara HUT Bhayangkara sempat diwarnai insiden pingsannya Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja. Kabar tersebut disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari lewat keterangan tertulis. Rahmat langsung dilarikan ke RS TNI-AL Mintohardjo. 

Menurut Hasyim, Rahmat pingsan di depan pintu utama VVIP. Tepatnya di belakang patung panahan GBK. Para staf medis dan pengamanan langsung memberikan pertolongan pertama kepada Rahmat dengan memasang tabung oksigen.

Alhamdulillah sadar dan sudah di IGD RSAL Mintohardjo,” jelas Hasyim.(tyo/c14/fal/jpg/muh)

Laporan JPG, Jakarta









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook