JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Perdebatan masih terjadi terkait skema penentuan ‎pembangunan fasilitas regasifikasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) untuk pengelolaan Blok Masela, Maluku.

Selaku pemegang otoritas dimana fasilitas tersebut dibangun, kubu pemerintah masih berselisih dan saling klaim. Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli misalnya, mengklaim bahwa pemerintah akan membangun fasilitas LNG Blok Masela di darat (on shore).

Sementara anak buahnya, Sudirman Said, secara tegas mengatakan bahwa pembangunan tersebut akan dilakukan di laut (off shore). Hal inilah yang lantas membuat parlemen benar-benar geram.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menuturkan, tidak etis menteri di kabinet kerja selalu mempertontonkan ketegangannya di depan umum. Sebab, perseteruan antara Rizal Ramli serta Sudirman said bakal merugikan semua pihak.

"Terutama para investor. Saya khawatir mereka ragu untuk menanamkan sahamnya di Indonesia. Maunya apa pemerintah ini," tegasnya di DPR.

Politikus Gerindra itu menilai, Presiden Joko Widodo harus menertibkan para menterinya itu. Jika terus dibiarkan, artinya presiden tidak bisa mengelola bawahannya dengan baik.

"Presiden lebih sensitif, panggil lah menteri-menterinya itu. Begini, saya maunya begini.Arahkan maunya kemana soal blok Masela ini.‎ Itu kan basic banget, masa harus diajarin,‎" ketus Fadli.(dna)

Sumber: JPG

Editor: Hary B Koriun