KORBAN KABUT ASAP

Presiden Jokowi Bertandang ke Daerah Orang Rimba di Jambi

Nasional | Sabtu, 31 Oktober 2015 - 01:55 WIB

Presiden Jokowi Bertandang ke Daerah Orang Rimba di Jambi
Presiden Joko Widodo berdialog dengan Orang Rimba saat berkunjung Jumat (30/10/2015). (RIAN MUIZ/JAMBIINDEPENDENT.COM)

JAMBI (RIAUPOS.CO) - Keberadaan Joko Widodo di Sumatera Selatan disempatkan untuk menuju Jambi. Masyarakat yang dikunjungi di sini adalah Orang Rimba di daerah Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.

Jambi Independent.com (Jawa Pos Group) melaporkan, Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri datang dengan menggunakan heli Super Puma langsung melihat kondisi Orang Rimba, baik yang masih tinggal di bawah kebun kelapa sawit PT Sari Aditya Loka (SAL), Astra group maupun Orang Rimba yang sudah dimukimkan di perumahan sosial di Desa Bukit Suban.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dalam kunjungan itu, Tumenggung Grip, pimpinan Orang Rimba menyampaikan persoalan yang mereka hadapi sejak mendapatkan bantuan 15 unit rumah beberapa tahun lalu. Di antaranya tidak adanya sarana pendukung di 15 unit rumah yang diperuntukkan bagi Orang Rimba.

“Kami minta bantuan sumur  dan listrik. Jadi kalau kami keluar rimba macam keadaan kini rimba penuh asap, kami bisa gunakan rumah ini," ujar Grip yang sejak beberapa tahun ini menjadikan rumah sosial sebagai rumah transit ketika Orang Rimba keluar untuk memasarkan hasil rimba ataupun untuk berbelanja kebutuhan mereka di luar.

Jokowi dengan sejumlah menteri terlihat serius mendengarkan persoalan Orang Rimba dan segera memerintahkan menteri terkait untuk memenuhi permintaan Orang Rimba. Tidak hanya presiden, Menteri Sosial Kofifah Indarparawansa juga menyempatkan diri mengunjungi Orang  Rimba yang dievakuasi ke kantor lapangan Komunitas Konservasi Indonesia Warsi, di pinggir Taman Nasional Bukit Duabelas. Kofifah melihat langsung rumah singgah yang dilengkapi penjernih udara tersebut sebagai lokasi evakuasi Orang Rimba yang bermasalah dengan kesehatan mereka sejak musim asap mengepung  Sumatera, tidak ketinggalan dengan hutan  yang menjadi rumah komunitas  Orang Rimba.

Dalam dialog bersama Menteri, Mangku Basemen, tetua adat Orang Rimba Kedudung Muda menyebutkan bahwa sejak dua pekan ini mereka sudah keluar rimba karena asap pekat yang mengepung rimba, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan terutama balita.

"Rimba kami terbakar, kami lari keluar, bawa anak-anak pada sakit. Kami ditampung di rumah Warsi, anak-anak yang sakit diobati," ujar Mangku Basemen.

Dikatakan, asap yang mengepung rimba sangat banyak dan paling parah terhitung sejak 1997. “Kami ketakutan, makanya kami keluar bawa anak-anak. Kalau anak-anak aman kami masuk lagi memadamkan api, api juga membakar ladang kami," kata Basemen.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook