Diperkirakan 5.000 Warga Riau Ikut Reuni 212

Nasional | Sabtu, 01 Desember 2018 - 15:13 WIB

Bakal Dihadiri Dua Capres

Polda Metro Jaya menyiagakan 20 ribu pasukan untuk mengamankan kegiatan Reuni Akbar 212 yang dibalut dengan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di silang Monas, Jakarta Pusat Ahad pagi (2/12).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Argo Yuwono menyebutkan, penyiagaan pasukan ini merupakan respons pihak Kepolisian atas surat pemberitahuan panitia kegiatan Reuni Akbar 212. “Kami juga akan melibatkan unsur lain seperti  TNI dan pemerintah DKI Jakarta. Pemprov mempersiapkan lokasi untuk mengawal dan mengamankan jalannya kegiatan reuni,” terang Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/11).

Selain itu kata Argo, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas pada pelaksanaan reuni akbar tersebut. Salah satu antisipasi untuk mengurai kemacetan ialah dengan rekayasa lalu lintas mengunakan kontra flow. “Sifatnya masih situasional. Apakah diperlukan kontra flow atau tidak, nanti ahlinya adalah Direktorat Lalu Lintas,” ucap dia.

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombespol Muhammad Yusuf menyebutkan, tidak ada persiapan khusus untuk pengamanan lalu lintas pada kegiatan Reuni Akbar 212 di Monas. Sebab, kegiatan tersebut berbarengan dengan Car Free Day (CFD) yang memang menjadi agenda rutin pada tiap pekannya. “Kegiatan untuk rekayasa lalin, ini juga kegiatan rutin karena di situ ada CFD dan memang kita rekayasa juga, nggak ada hal-hal yang khusus untuk kegiatan hari Ahad,” terang dia.

Kegiatan Reuni Akbar 212 juga diyakini dia, tidak akan mengganggu kegiatan CFD.

“CFD ada, semuanya tetep ada, tak ada kegiatan pun CFD tetap ada, seperti biasa. Memang setiap ada kegiatan hari Miinggu kan memang kita laksanakan kegiatan rekayasa lalin,” terang dia.

Sementara itu, Partai Gerindra meminta pemerintah tidak menebar isu yang memunculkan ketakutan terhadap Reuni 212. Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade menegaskan, Reuni 212 merupakan silaturahmi dari aksi dua tahun sebelumnya. “Berikan saja ruang kepada umat untuk berekspresi,” kata Andre kepada wartawan kemarin.

Dia mengingatkan, aksi 212 pada 2016 silam berjalan damai. Karena itu, dia optimistis aksi yang berlangsung besok itu tidak akan kalah damai. “Ini silaturahmi umat Islam. Memperkuat ukhuwah Islamiyah. Bahkan rundown acaranya jelas, ada salat subuh berjamaah, lalu tablig akbar, doa bersama, bahkan ada hiburan,” jelasnya.

Andre menambahkan, reuni 212 juga ibarat wisata religi. Menurut dia, tidak jarang peserta yang hadir juga membawa keluarga. Apalagi, kata dia, Presiden Jokowi dan KH Maruf Amin juga diundang. “Kami minta pemerintah jangan seolah menakut-nakuti masyarakat, membuat Reuni 212 ini menjadi sesuatu yang menakutkan. Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf juga diundang. Ini kan menunjukkan bahwa Reuni 212 ini jauh dari unsur politik,” ujarnya.

Ditemui terpisah, calon wakil presiden Sandiaga Uno berharap momen Reuni 212 menjadi ajang pertemuan Prabowo dengan Jokowi. Sandi berharap pertemuan dua capres itu bisa menurunkan tensi politik saat ini.

“Saya dengar Pak Presiden dan Pak Prabowo akan hadir. Alangkah baiknya mereka bisa berpelukan di atas panggung dalam balutan zikir dan berdoa untuk negeri kita, seperti saat pencak silat kemarin,” kata Sandi di kawasan Kapuk, Jakarta Barat.

Sandi sepakat bahwa Reuni 212 merupakan ajang silaturahmi. Aksi 212 dua tahun silam juga banyak menjadi perhatian masyarakat dunia. “212 ini sangat damai ya, menjadi legenda di seluruh dunia,” tambahnya.(dal/bay/bry/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook