Adapun disiplin positif menjadi pendekatan yang memberikan alternatif pengganti hukuman fisik, yang memastikan hukuman yang diterima anak bersifat logis sehingga anak belajar untuk tidak mengulangi perilaku yang tidak diinginkan.
Diketahui, pendekatan itu lebih menanamkan disiplin bagi anak, dengan mengajarkan penyelesaian masalah tidak dengan kekerasan. Apalagi pada kasus itu murid sudah memasuki usia remaja.
"Guru diperbolehkan untuk mendisiplinkan siswa di sekolah, namun tentu dengan cara-cara tanpa kekerasan, tetapi bisa dengan menerapkan disiplin positif," jelasnya.
"Saya berharap semua orang dewasa dapat menerapkan disiplin positif ketika berinteraksi dengan anak, terutama tenaga pendidik di sekolah. Orang dewasa harus menjadi teladan bagi anak," imbuhnya.
Di sisi lain, dia pun menekankan peran orangtua yang dirasa sangat penting untuk memperhatikan keadaan anak dan membimbing anak untuk disiplin dan menghormati guru.
Dia pun telah melatih ratusan tenaga pendidik di beberapa kabupaten/kota mengenai disiplin positif untuk mencegah kasus serupa. (ce1/rgm)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama