Guru Ini Diadukan ke Polisi karena Tampar Siswa

Nasional | Jumat, 20 April 2018 - 15:14 WIB

Guru Ini Diadukan  ke Polisi karena Tampar Siswa

PURWOKERTO (RIAUPOS.CO) – Kasus orangtua mengadukan guru  anaknya ke polisi terjadi lagi.Kali ini seorang guru jurusan teknik komputer jaringan di SMK Kesatrian Purwokerto Jawa Tengah berinisial LK, dilaporkan ibu seorang murid berinisial L. Peristiwa penamparan itu menyebar melalui video yang merekam adegan.

LK diadukan ke Mapolres Banyumas, Kamis (19/4/2018). Dia diadukan karena sudah melakukan penamparan terhadap L. “Benar, sudah dilaporkan oleh ibu kandung korban,” ucap Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK melalui Kasatreskrim AKP Djunaedi SH.

Menurut Djunaedi, setelah menerima laporan tersebut, kepolisian langsung bertindak cepat. Yakni dengan mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan para saksi. “Kami akan mempelajari dan menyelidiki kasus ini,” tegasnya.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMK Kesatrian Purwokerto, Inayah Rahmawati membenarkan video oknum guru tampar siswa yang viral di media sosial terjadi di sekolahnya.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Kamis (19/4) kemarin. Insiden itu membuat Inayah Rahmawati kaget. Pasalnya, sang guru yang tampar siswa dikenal santun. “Ini benar-benar di luar dugaan. Sebuah pembelajaran bagi kami,” katanya.

Inayah Rahmawati membeberkan kronologi oknum guru tampar siswa. Menurut Inayah, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 saat pelajaran teknik komputer 
jaringan (TKJ). Saat itu siswa yang ditampar di dalam video berinisial L belum masuk ke dalam kelas. Padahal, guru TKJ yang berinisial LK sudah berada di dalam kelas.

Beberapa saat kemudian, L masuk ke dalam kelas. Guru LK yang mendapati siswanya terlambat segera memberikan hukuman. Dia menampar L di depan kelas. “Awalnya sudah masuk pelajaran, tapi L masih di kantin jadi telat,” lanjut Inayah.

Sebenarnya, kata Inayah, kemarahan guru ini lantaran akumulasi kelakuan L sejak setahun lalu.“Siswa yang saat ini duduk di kelas 11 ini sudah sering melakukan kesalahan. Seperti tidak mengerjakan tugas, sering bolos, dan tadi (kemarin) puncak kemarahan guru tersebut,” ujarnya.

Meski begitu, pihak sekolah menyayangkan tindakan guru LK. “Kami sudah menyelesaikan permasalahan ini semua melalui mediasi. Guru sudah diberi pembinaan, lalu siswa juga akan kami periksakan ke dokter. Makannya saya kaget ternyata sudah menyebar di medsos,” tuturnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook