Dia menyebutkan, dirinya menggunakan akun perempuan untuk bisa mendapatkan data para pria. "Saya pakai foto dan identitas korban cantik namanya Rania yang saya peras untuk merayu mereka. Saya chat via FB dan WA, kata GL.
Untuk bisa membuat keduanya memberikan KTP, Rania palsu ini menuduh sang pria membuat akun palsu. Maka, untuk membuktikannya, Rania palsu meminta KTP dan KK. "Saya juga kirim KTP dan KK, tapi ya punya Rania itu," ujarnya sembari terkekeh.
Dari komunitas itu pula, GL bisa mempelajari sistem kerja di pelayaran. Hal itu ditujukan untuk memperkaya naskah cerita babak demi babak dalam merayu perempuan dan akhirnya jatuh dalam jebakan video bugil. "Ya, saya diajari agar semua profil dan alasan itu sama dengan yang sebenarnya," ujarnya.
Setelah mendapatkan data identitas lelaki pancingan itu, dibuatlah akun media sosial menggunakan nama itu untuk memacari korban perempuan.
"Caranya juga sama antara mendekati lelaki dan perempuan, saya mendekatinya berhari-hari," tuturnya.
Menurutnya, di kamarnya yang diisi 13 orang itu, 10 orang di antaranya melakukan hal yang sama. Bekerja dengan menipu perempuan-perempuan di dunia maya. "Hasil penipuan saya seminggu bisa mencapai Rp30 juta," ujarnya.
Jumlah itu merupakan rata-rata hasil penipuan satu napi. Namun, pernah ada rekor pendapatan napi yang sampai saat ini belum terpecahkan, yakni salah satu napi yang sudah bebas berinisial R dalam seminggu mampu untuk mendapatkan Rp250 juta.
"Itu rekor dia, yang jadi pembicaraan warga lapas," jelasnya.
Namun, kendati hasil penipuannya besar, ternyata para napi ini hanya mendapat bagian Rp800 ribu setiap minggu. Menurut napi lain sekaligus saksi berinisial A, penghasilan Rp30 juta tiap napi itu sebagian besar dibagi antara kepala kamar, kepala blok, dan diduga juga diterima sipir.
"Kalau ditotal semuanya, seminggu bisa sampai Rp1 miliar pendapatan menipu ini. Ya, saya hanya bisa menerima yang penting di kamar bisa tenang, tidak diganggu dan tidak dipukuli," ujarnya.(jpk)
Sumber: JPG