Hujan Meteor dan Bulan Serigala Penuh akan Terjadi pada Januari

Nasional | Kamis, 02 Januari 2020 - 06:26 WIB

Hujan Meteor dan Bulan Serigala Penuh akan Terjadi pada Januari
Fenomena alam hujan meteor. (SCIENCENEWS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Euforia pergantian malam tahun baru 2019 ke 2020 baru saja berlalu pada Selasa (31/12) malam. Menyambut tahun 2020 ini, ternyata ada sejumlah peristiwa astronomi yang sudah menanti.

Peristiwa astronomi yang populer dan baru-baru ini terjadi di Indonesia adalah gerhana matahari cincin. Fenomena alam tersebut bisa disaksikan di sejumlah besar wilayah Indonesia pada Kamis (26/12) lalu.


Nah, untuk awal tahun ini atau tepatnya pada Januari 2020, sebagaimana dilansir JawaPos.com Mirror, Rabu (1/1), ada beberapa peristiwa astronomi yang diperkirakan bakal terjadi. Termasuk di dalamnya peristiwa astronomi yang dikenal Full Wolf Moon dan Quadrantids Meteor Shower.

Yang terbaik dari semuanya, sebagian besar peristiwa astronomi pada Januari akan dapat terlihat dengan mata telanjang, sehingga tidak perlu menghabiskan banyak peralatan mahal untuk menikmatinya. Berikut semua yang perlu diketahui tentang peristiwa astronomi pada bulan Januari, termasuk kapan dan bagaimana melihatnya.

3 Januari, Hujan Meteor Quadrantids. Acara astronomi pertama pada 2020 adalah Quadrantids Meteor Shower, yang akan memuncak pada malam 3 Januari.

Quadrantids akan memiliki sekitar 40 meteor per jam pada puncaknya, yang berarti selama malam itu cerah, ada peluang yang cukup bagus yang akan kamu lihat.

Meteor ini diproduksi oleh butiran debu yang ditinggalkan oleh komet punah yang disebut 2003 EH1, yang ditemukan kembali pada tahun 2003.

Untuk kesempatan terbaik kamu melihat bintang jatuh, lihat ke langit tak lama setelah tengah malam. Dan jika bisa, pergilah ke daerah dengan sedikit polusi cahaya, seperti perdesaan.

10 Januari, Full Wolf Moon. Selanjutnya, fenomena astronomi yang wajib dinantikan adalah fenomena Wolf Moon atau bulan serigala pada 10 Januari mendatang. Bulan Serigala Penuh akan menghiasi langit pada tanggal tersebut.

Fenomena ini terjadi ketika bulan terletak di sisi yang berlawanan dari bumi seperti matahari, yang berarti wajahnya sepenuhnya diterangi. Suku-suku asli Amerika awal menjuluki bulan purnama khusus ini sebagai Bulan Serigala Penuh. Sebab, ini waktu ketika kerumunan serigala lapar melolong di luar kamp mereka.

Fenomena alam bulan purnama ini mungkin juga dapat didengar sebagai Bulan Tua dan Bulan After Yule. Malam ini, ada juga yang ditetapkan sebagai gerhana bulan penumbra, yang terjadi ketika bulan melewati bayangan sebagian Bumi. Ini berarti bahwa bulan akan sedikit gelap, tetapi tidak sepenuhnya.

24 Januari, New Moon. Pada akhir Januari, akan ada fenomena alam lanjutan yang dikenal sebagai New Moon atau bulan baru pada 24 Januari. Pada bulan ini, bulan akan terletak di sisi bumi yang sama dengan matahari.

Ini berarti bahwa dari sekitar malam hari pukul 21.45, bulan tidak akan terlihat di langit malam. Selama waktu ini, benda-benda gelap lainnya seperti galaksi dan gugusan bintang akan sangat terang karena tidak akan ada cahaya bulan untuk ikut campur.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook