Ketua MPR: Sri Mulyani Harus Hormati Hubungan Lembaga Tinggi Negara

Nasional | Rabu, 01 Desember 2021 - 18:30 WIB

Ketua MPR: Sri Mulyani Harus Hormati Hubungan Lembaga Tinggi Negara
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Keuangan Sri Mulyani diminta untuk menghargai hubungan antar lembaga tinggi negara. Hal ini Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, karena Sri Mulyani beberapa kali tidak memenuhi undangan rapat dari pimpinan MPR RI dan Badan Penganggaran MPR RI tanpa adanya alasan yang jelas.
 
Padahal, kehadiran Menteri Keuangan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan koordinasi dengan MPR RI sebagai lembaga perwakilan rakyat yang diisi oleh 575 anggota DPR RI dan 136 anggota DPD RI.
 
“Sebagai Wakil Ketua MPR RI yang mengkoordinir Badan Penganggaran, Pak Fadel Muhammad merasakan betul sulitnya berkoordinasi dengan Menteri Keuangan. Sudah beberapa kali diundang oleh Pimpinan MPR, Sri Mulyani tidak pernah datang. Dua hari sebelum diundang rapat, dia selalu membatalkan datang. Ini menunjukkan bahwa Sri Mulyani tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi negara,” tegas Bamsoet di Jakarta, Selasa (30/11/21).
 
Bamsoet menjelaskan, beberapa kali Badan Anggaran MPR juga mengundang Sri Mulyani rapat untuk membicarakan refocusinganggaran penanggulangan Covid-19. Tetapi setiap diundang tidak hadir. Padahal, MPR RI senantiasa mendukung berbagai kinerja pemerintah dalam menangai pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional.
 
Ia menerangkan, selain berimbas kepada pandemi kesehatan dan ekonomi, pandemi Covid-19 juga bisa mengakibatkan pandemi moral berupa terpinggirkannya nilai-nilai luhur, kearifan lokal, dan jatidiri bangsa. Dampak kerusakannya bisa jauh lebih dahsyat, sebagai ancaman kasat mata yang tidak terdeteksi diagnosa medis.
 
“Jadi, selain mendukung pemerintah menggencarkan vaksinasi kesehatan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, MPR RI juga terus menggencarkan vaksinasi ideologi melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI untuk mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran radikalisme dan demoralisasi generasi bangsa,” pungkas Bamsoet.
 
Sumber: Jawapos.com
 
Editor : Erwan Sani
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook