JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Aksi massa di area Gedung DPR, Palmerah, dan kawasan lainnya di Jakarta Barat kembali berakhir ricuh. Salah satu yang terkena dampaknya adalah fasilitas publik. Selain kereta dan MRT, kali ini aksi massa yang didominasi para pelajar itu mengganggu kenyamanan pasien di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita, Jakarta.
Direktur Penunjang RSJPD Harapan Kita, dr Lia G Partakusuma SpPK kepada JawaPos.com menjelaskan, aksi massa yang berlarian mengagetkan semua staf rumah sakit dan pasien. Pihak keamanan rumah sakit dan para staf berjaga-jaga agar massa tak masuk ke dalam RS.
"Kami terus kordinasi dengan staf dokter, perawat dan staf lain. Berjaga-jaga lebih ketat agar jangan ada massa masuk RS. Mohon doanya," kata dr Lia, Senin (30/9).
Dr Lia menegaskan tak ada massa yang merangsek masuk atau berbuat rusuh di dalam area rumah sakit.
"Tidak ada (penjarahan). Kaget saja tiba-tiba banyak massa lari-lari dari depan dan belakang RS. Lalu ada yang mengejar," jelasnya.
Menurutnya hingga pukul 22.30 WIB, suara letupan tembakan masih terdengar di luar rumah sakit. Dia berharap hal itu tak mengganggu kenyamanan pasien.
"Masih terdengar suara-suara tembakan. Jadi kami minta semua staf tetap di RS dulu," kata dr Lia.
Dampak lainnya yang juga dialami para staf dan tenaga kesehatan di sana adalah sulitnya transportasi untuk para pekerja untuk pulang. Maka para staf terpaksa harus bertahan di rumah sakit dan belum bisa pulang ke rumah.
"Staf dan penunggu pasien tidak bisa pulang karen tranportasi sulit. Beberapa petugas harus melanjutkan dinas, karena petugas jaga malam tidak bisa ke RS," jelas dr Lia.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi