(RIAUPOS.CO) - Tidak pulang-pulang selama dua tahun dan hidup di jalan, lalu dari mana biaya perjalanan pasangan suami istri Novial Maulana dan Rika Andriani menjelajahi Indonesia dengan mobil mungilnya? Mungkin banyak yang memiliki pertanyaan seperti itu. Novial sendiri mengaku masih menanggung sendiri biaya perjalanannya. ‘‘Hampir 90 persen pakai dana pribadi tanpa sponsor," tegasnya.
Meski melanglang buana keliling Indonesia, Novial dan istri tetap bekerja. Mereka memiliki usaha di bidang penjualan alat-alat kesehatan dokter gigi. Selain itu, mereka juga importer barang-barang dari Cina ke Indonesia (ekspor-impor). ‘‘Kerjaan kita kebanyakan online. Jadi di mana pun masih bisa kami jalankan," sambung ayah dari Zein Calvin ini.
Ia juga mengaku sebenarnya biaya selama long trip tersebut tidaklah besar. Jumlahnya tak beda jauh jika mereka berada di rumah. ‘‘Di rumah juga ada biaya sehari-hari. Diperjalanan pun mengeluarkan biaya yang sama. Misalnya biaya harian di rumah Rp200 ribu per hari. Maka pengeluaran saat di perjalanan pun hampir sama dengan pengeluaran sehari-hari saat di rumah. Ditambah biaya minyak mobil sekitar Rp100-Rp150 ribu per hari," jelasnya.
Namun, jika mereka menuju tempat wisata berbayar, maka bujet pun akan disesuaikan. Misalnya saat mereka ke Pulau Komodo yang berbayar. Mereka pun sudah menyiapkan bujet ekstra untuk itu. Namun, selebihnya disesuaikan saja dengan biaya sehari-hari. Sehingga tak terlalu menguras kantong.
Ia berharap, ke depan mungkin akan ada pihak-pihak yang tertarik menjadi sponsor yang membiayai perjalannya dengan keluarga. ‘‘Ya, semogalah nanti mana tahu ada pihak-pihak yang tertarik untuk menjadi sponsor perjalanan kami," harapnya lagi.
Bikin Konten Perjalanan
Sepanjang perjalanan, pasangan suami istri ini selalu mendokumentasikan momen mereka. Baik video maupun foto. Mereka juga mengunggahnya ke kanal YouTube mereka, Zein Calvin Story. Awalnya, video itu hanya untuk kenang-kenangan saja. Namun, sejak 2 tahun belakangan, keduanya mulai menseriusi dunia perkontenan ini.
Beragam story atau cerita perjalanan mereka rekam dan unggah di YouTube, nyatanya mencuri perhatian warganet. Hingga kini, tercatat sudah ada 33,600-an yang menjadi subscriber akun mereka. ‘‘Tujuan awalnya hanya sekadar penyimpanan video perjalanan atau dokumentasi. Awalnya nggak ada rencana edit. Dua tahun belakangan mulai diseriusi, saat perjalanan Sabang-Flores. Edit sendiri pakai HP dengan segala keterbatasan. Ambil video siang, malam di-upload," jelasnya.
Konten tentang mobilnya yang sempat hanyut di sungai pun sempat ditonton 66 ribu lebih. Meski begitu, ada pula kontennya yang justru di-banned oleh YouTube gara-gara dinilai membahayakan keselamatan sang anak. "Konten tentang kami camping di savana itu yang di-banned karena ada anak saya di situ. Jadi, YouTube menilainya sebagai sebuah video yang membahayakan keselamatan anak. Tapi, tak masalah. File aslinya masih saya simpan untuk kenang-kenangan," paparnya.
Di sisi lain, dari YouTube ini, Novial nyatanya juga banyak mendapatkan teman baru. Bahkan, tak jarang subscriber-nya menawarkan tempat menginap kepadanya. Banyak pula yang memberikan tips, memberikan saran tempat yang dituju dan hal-hal yang harus dihindari saat melewati suatu tempat. "Alhamdulillah banyak yang suka. Walaupun penghasilan dari YouTube ini belum bisa mendukungan biaya perjalanan, tapi paling tidak banyak yang suka. Ke depan, maunya subscriber makin banyak dan makin dikenal," tuturnya.(azr)