LIPUTAN KHUSUS

Ibu Penentu Masa Depan Bangsa

Liputan Khusus | Minggu, 20 Desember 2015 - 11:58 WIB

Ibu Penentu Masa Depan Bangsa

Peran seorang ibu tidak hanya menentukan generasi masa kini, tapi juga generasi akan datang, bahkan masa depan bangsa. Pendidik, pengayom dan tempat terindah untuk berbagi itu, adalah ibu.

WAKIL Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi SSi, sangat gembira ketika diajak berbicara tentang ibu dan segala peran serta tanggungjawabnya. Orang nomor dua di Pekanbaru ini menyebutkan, ibu sangat berperan penting menentukan identitas suatu bangsa. Baginya, ibu adalah pendidik, penjaga, jiwa penuh kasih, tidak mengenal pamrih dan tulus demi anaknya.

‘’Ibu itu harus dihormati. Tidak ada ibu yang tidak sayang dengan anaknya. Kasih ibu tidak kenal pamrih, ikhlas. Kalau ibu jauh dari anaknya, itu juga demi kebaikan anaknya. Seharusnya seperti itu. Ibu harus selalu menjaga dan mendidik anak-anaknya supaya menjadi generasi bangsa yang berkualitas,’’ kata Ayat.

Baca Juga :Didoakan Berpenampilan Lebih Baik saat Umrah

Disebutkan Ayat, cara mendidik dan mengasuh anak seorang ibu zaman dulu, sangat berbeda dengan sekarang. Tuntutan kerja, persamaan gender, membuat pola asuh semakin berubah. Apapun itu, jangan sampai mengubah peran ibu yang sesungguhnya.

‘’Zaman modern, semua berubah. Apalagi untuk perempuan karir atau ibu masa kini. Pengasuhan anak banyak diambil-alih oleh asisten (pembantu, red) di rumah atau di tempat penitipan. Ini jangan sampai salah kaprah. Tetaplah pada garisnya. Ibu tetap ibu. Dia yang wajib mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Kalaupun harus ada asisten di rumah, tetap luangkan waktu lebih banyak untuk anak-anak. Jangan semuanya diserahkan kepada asisten,’’ beber Ayat.

Salah didik kerap terjadi. Dampaknya, anak tidak menjadi pribadi yang diharapkan. Bisa jadi anak lebih liar, lebih senang berbagi dan mencari perhatian orang lain dibandingkan dengan ibunya. Walhasil, kata Ayat, hubungan anak dengan ibu semakin jauh. Begitu juga dengan ayah. Terlebih jika keduanya jarang di rumah.

‘’Jangan heran kalau anak-anak sekarang lebih dekat dengan temannya atau orang lain dibanding orangtuanya sendiri. Itu karena ada yang salah. Orangtua sibuk, anak main sendiri, belajar sendiri, apa-apa merasa sendiri. Orang lain akhirnya yang dijadikannya teman dan tempat curhat. Ini bahaya,’’ tegas Ayat.

Sempena peringatan hari ibu, Ayat berharap agar ibu-ibu metropolitan seperti Pekanbaru, introspeksi diri. Bukan untuk kebaikan diri sendiri atau keluarga, tapi juga bagi bangsa ini. Kota besar seperti Pekanbaru yang heterogen, perlu generasi muda yang mandiri dan berbudi luhur. Semua nilai-nilai ditanamkan mulai dari lingkungan terdekatnya, yakni keluarga.

‘’Nilai-nilai luhur pada anak itu dimulai dari lingkungan terdekatnya, yakni keluarga dalam hal ini orangtua yang sangat berpengaruh. Boleh ibu berkerja, tapi jangan sampai lupa kodratnya. Peringatan hari ibu, jadikanlah moment introspeksi diri bagi ibu untuk kebaikan anak, keluarga bahkan bangsa ini,’’ sebut Ayat lagi.(gem/kun)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook