(RIAUPOS.CO) - Pertumbuhan bisnis daring pascapandemi Covid-19 tahun 2020 lalu diketahui mengalami peningkatan tajam. Bahkan hampir semua kebutuhan masyarakat kini sudah bisa didapat dengan berbelanja daring. Dari riset yang dilakukan Perusahaan e-commerce enabler SIRCLO bersama Katadata Insight Center (KIC) 74,5 persen konsumen Indonesia, lebih memilih belanja daring ketimbang konvensional. Hal ini juga dipengaruhi oleh pertumbuhan berbagai platform toko daring.
Berbelanja secara daring memang disebut-sebut memiliki lebih banyak keunggulan. Yang pasti dari efesiensi waktu dan tenaga. Salah seorang konsumen di Pekanbaru, Indah Siska Fitri saat diwawancara Riau Pos menuturkan, ada banyak kelebihan berbelanja secara daring dibanding konvensional. Apalagi menurut dia, harga yang ditawarkan pada toko daring, jauh lebih murah ketimbang toko konvensional. Sebut saja kebutuhan elektronik, kebutuhan fashion beserta aksesorisnya, hingga kebutuhan pokok.
“Lebih murah, cara belanja juga lebih mudah. Dari smartphone, pilih barang yang akan dibeli. Kemudian kita tinggal tunggu di rumah. Apalagi saat ini sudah banyak macam toko daring yang disediakan dalam bentuk aplikasi. Jadi lebih aman dan nyaman dalam berbelanja,” ungkapnya kepada Riau Pos, akhir pekan ini.
Iapun sempat membagikan pengalamannya, saat membeli sebuah laptop untuk kebutuhan kerja. Beberapa bulan lalu, ia ingin mengganti laptopnya dengan keluaran yang lebih baru. Lantas sebagai referensi, Indah mencoba mendatangi beberapa toko komputer yang ada di Kota Pekanbaru. Setelah ia banding-bandingkan, selisih laptop dengan merek dan spesifikasi yang sama, ada sebanyak Rp500 ribuan. Sehingga ia memutuskan untuk memilih berbelanja melalui toko daring ketimbang toko konvensional.
“Ya memang ada minusnya juga sedikit. Kalau kita belanja online, pertama kita harus menunggu pengiriman. Biasanya bisa 2 sampai 3 hari. Tapi untuk selisih harga yang lumayan, saya pikir cukup worth it lah nunggu beberapa hari,” sambungnya.
INFOGRAFIS (RIAU POS)
Hal senada juga diungkapkan salah satu konsumen Kota Pekanbaru lainnya, Diana Purnama Sari. Dia bahkan sudah memulai berbelanja secara daring sejak tahun 2018 lalu. Sehingga sudah cukup tahu mana-mana saja toko daring yang paling dipercaya. Dari pengalamannya, berbelanja daring akan jauh lebih aman dengan menggunakan aplikasi. Hal itu didasari atas legalitas serta raihan tingkat kepercayaan dari konsumen.
“Kalau di penyedia jasa aplikasi kan bisa kita lihat rating aplikasinya. Kalau 4 bintang ke atas, apalagi 5, itu pasti sudah sangat dipercaya. Karena biasanya, seluruh aplikasi belanja online pasti sudah memperhitungkan fitur keamanan bagi konsumen. Karena kalau sudah tidak ada aman, pasti akan ditinggalkan orang. Enggak dipakai lagi. Sebagai contoh, ada aplikasi A. Perlindungan terhadap konsumennya buruk, bahkan ada saja satu kasus pasti langsung viral. Kemudian ratingnya anjlok,” sebutnya membagikan pengalaman.