PEMENTASAN TEATERIKAL

Saat Kera-kera "Serbu" Kantor Gubernur Riau

Lingkungan | Rabu, 29 Januari 2020 - 23:37 WIB

Saat Kera-kera "Serbu" Kantor Gubernur Riau
Aksi teaterikal "Syair Kera" di halaman Kantor Gubernur Riau, Rabu (29/1/2020) yang merupakan kolaborasi berbagai lembaga untuk mengingatkan bahaya kebakaran hutan dan lahan di Riau. (SOLEH SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Raungan suara "kera" silih-berganti bersahutan di halaman Kantor Gubernur Riau, Rabu (29/1) sore. Ratusan pasang mata menyaksikan secara langsung para "kera" yang diperankan oleh para anak muda dari Komunitas Syair Kera Network Pekanbaru.

Dengan mengenakan pakaian serba hitam, kain sarung serta wajah yang dirias layaknya kera. Para pelakon tersebut berlarian dan ada juga yang membacakan "Syair Kera" karya almarhum Tenas Effendy. Para pelakon begitu tampak menjiwai perannya masing-masing.


Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al azhar mengatakan, "Syair Kera" adalah salah satu karya almarhum H Tenas Effendy. Syair ini bercerita tentang hewan-hewan yang hidup di hutan rimba. Mereka cemas tempat tinggalnya akan hilang, karena ada manusia mau mengubahnya menjadi kebun yang luas.

"'Syair Kera' ditulis oleh almarhum Tenas Effendy pada tahun 1995. Pada masa itu, hutan rimba sudah banyak yang rusak," katanya.

Dikatakan Al azhar, almarhum Tenas Effendy menulis "Syair Kera" sebelum Riau dilanda kabut asap. Atau dengan kata lain, syair ini ditulis mendahului fenomena Riau yakni di kala musim kering dilanda asap, dan musim hujan dilanda banjir.

"Alasan beliau menulis 'Syair Kera' ini yakni, beliau menganggap manusia saat ini sudah sulit untuk mengikuti perkataan manusia lainnya dalam menjaga alam. Untuk itu, ia berusaha menyampaikan suara hewan sebagai makhluk Tuhan agar manusia bisa lebih sadar dan bersabar dalam menjaga lingkungan," sebutnya.

Pementasan "Syair Kera" ini dalam rangka Kolaborasi Hentikan Polusi Asap Pembakar Hutan dan Lahan kerja sama Jikalahari dan Syair Kera Network, yang didukung Al azhar. Pementasan teaterikal ini untuk mengingatkan pemerintah dan masyarakat bahwa musim kemarau akan datang sebentar lagi memasuki Februari 2020.

Laporan: Soleh Saputra
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook