Delhi, India, kota terpolusi di dunia menggunakan metode yang senada dengan Cina. Pemerintah menutup sementara pabrik-pabrik dan meliburkan sekolah serta meminta masyarakat tak memakai kendaraan. Sayang, itu tidak berpengaruh besar. Asap pekat masih terus terlihat di Kota Delhi. Berdasar penelitian, sepertiga polusi udara di Delhi disebabkan skuter dan sepeda motor. Di India, banyak sepeda motor dan skuter lama yang masih dipakai.
Per 1 Januari nanti, pemerintah Delhi menetapkan aturan baru. Yaitu, menerapkan sistem pemakaian mobil dengan pelat ganjil dan genap. Jika hari ini diperbolehkan, kendaraan pelat ganjil besok tidak boleh melintas. Itu berkebalikan dengan kendaraan pelat genap. Hal tersebut berlaku hingga 15 hari.
Namun, aturan itu tidak berlaku untuk semua orang. Ada 26 perkecualian. Yakni, kalangan VIP seperti perdana menteri, presiden, menteri, kendaraan kementerian pertahanan, gubernur dan kepala bagian, hakim, juru bicara parlemen, pemimpin oposisi, orang dengan penjagaan khusus, kendaraan pengawalan, serta kendaraan kedutaan.
Kemudian, ambulans, mobil pemadam kebakaran, kendaraan polisi, mobil yang dikendarai sendirian oleh perempuan atau dengan penumpang perempuan di dalamnya, penumpang di bawah 12 tahun, dan mobil yang dikendarai orang berkebutuhan khusus. Sayang, sepeda motor dan skuter tidak termasuk kendaraan yang dilarang melintas.
’’Kami tahu kalian akan mengalami kesulitan dengan meninggalkan kendaraan di rumah. Tapi, ini semua demi kalian dan anak-anak kalian. Kita melakukan ini demi udara yang bersih,’’ ujar Kepala Menteri (setara gubernur) Delhi Arvind Kejriwal. Dia menegaskan bahwa dirinya tidak akan menggunakan kendaraan seperti masyarakat umum lainnya. Sepuluh ribu personel militer dikerahkan di jalan untuk menghalau siapa pun yang melanggar aturan. (sha)
Sumber: JPNN/Aljazeera/CNN/Mirror
Editor: Hary B Koriun