BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Kelompok masyarakat penerima Program Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) di Kabupaten Bengkalis, memanfaatkan kecanggihan tekhnologi seperti kamera pengintai atau CCTV dan drone untuk memudahkan pemantauan kerja mereka.
Hal ini terungkap dalam kunjungan tim Inpektorat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, saat meninjau pelaksanaan PKPM di Kabupaten Bengkalis. Program ini juga sudah masuk dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
''Kami mengapresiasi tiga kelompok tani hutan yang menerima PKPM. Cara mereka bekerja sudah memanfaatkan teknologi seperti CCTV dan drone, sehingga bisa dipantau dari jauh progres di area yang luas,'' ujar Ketua Tim peninjauan dari Irjen KLHK, Andri Gunawan, dalam siaran pers yang diterima Riaupos.co, Jumat (14/11/2020).
Kegiatan PKPM di Kabupaten Bengkalis yang dikunjungi, di antaranya dilaksanakan oleh KTH Mangrove IPMPL 1 Desa Muntai Barat, KTH Mangrove IPMPL 2 Desa Muntai, dan KTH Mangrove IPMPL 3 Desa Pambang pesisir.
Dari ketiga KTH ini, diperkirakan lebih dari 650 masyarakat ikut terlibat. Lokasi penanaman mangrove menjangkau wilayah sejauh lebih kurang 10,5 Km di sepanjang pantai Desa Muntai Barat, Pantai Desa Muntai, dan Desa Pambang Pesisir.
Kepala KPH Bengkalis Pulau, Agus Rianto, mengatakan bahwa mereka sangat mengapresiasi inisiasi masyarakat dalam pelaksanaan PKPM. Masyarakat juga menanam bibit mangrove dengan begitu rapi.
''Semoga masyarakat dapat terus merawat sehingga pohon mangrove yang ditanam benar-benar hidup dan bisa menjadi salah satu solusi dalam mengatasi persoalan abrasi pantai pulau Bengkalis yang selama ini menjadi persoalan keluh kesah masyarakat,'' katanya.
Dalam kunjungan kali ini, tim Irjen KLHK yang turun ke lokasi, adalah Andri Gunawan SHut MSi, Ikhsan Anshori SHut MLing, dan Prima Panji Mulya Permana SE. Sementara dari BPDASHL Indragiri Rokan yang hadir adalah Kasie Evaluasi DASHL Sigit Budi Nugroho SSi MSc.
Dalam rangka program PEN, KLHK memperluas cakupan kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove (PKM) seluas 15.000 ha di 34 provinsi.
PKM merupakan kegiatan yang benar-benar berorientasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Penanaman mangrove tahun 2020 ini dilaksanakan oleh 863 kelompok masyarakat (Pokmas), dan melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja, atau bila dihitungkan dengan jumlah hari orang kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta HOK. Kegiatan PKM ini, merupakan kegiatan di luar padat karya penanaman yang rutin dilaksanakan oleh KLHK setiap tahun.
Sementara itu melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS) Indragiri Rokan, pelaksanaan program PKM di Provinsi Riau meliputi luasan mencapai 692 ribu ha.
Lokasi kegiatan tersebar di 5 Kabupaten, yakni Kabupaten Rokan Hilir (25 ha), Siak (8 ha), Bengkalis (319 ha), Kepulauan Meranti (55 ha), dan Kab. Inhil (285 ha).
''Alhamdulillah kegiatan dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional ini, di Riau berhasil menyasar 36 kelompok tani dengan sekitar 1.552 orang anggota. Mereka inilah masyarakat yang mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari program padat karya mangrove,'' kata Kepala BPDASHL Indragiri Rokan KLHK, Ir Tri Esti Indrarwati.
Editor: HaryB Koriun