RIAUPOS.CO - Bambang, dengan tumpukan buah sawit.Diabadikan ketika indeks partikulat mencapai level 2.900 (angka 350 sudah dianggap berbahaya). Saya tidak mendapat oksigen yang cukup. Saya seperti tercekik, saya panik. Saya menyadari hal inilah yang dirasakan ribuan keluarga yang terpapar kabut asap dan tidak memiliki masker yang layak untuk melindungi mereka."
Kesan pada foto ini ditulis dan diabadikan juru kamera dan fotografer, Bjorn Vaughn. Sebagai juru kamera, dia sering melihat langsung kebakaran hutan dan menyadari betapa sulitnya memadamkan api di lahan gambut.
"Saya berharap bahwa foto-foto ini membuat orang merasakan apa yang saya rasakan ketika memotretnya. Kehancuran, kesedihan, dan harapan. Saya harap sejumlah gambar ini bisa meningkatkan kesadaran dan mungkin bisa membuat orang tergerak - sama seperti foto-foto ini menggerakan saya - sehingga ini tak lagi terjadi."
Walau sudah enam tahun hidup di Kalimantan, Bjorn masih tidak bisa memahami mengapa kebakaran hutan terus terjadi dan mengapa orang-orang begitu enteng menganggap hal ini 'sudah biasa'. (BJORN VAUGHN di laman BBC INDONESIA/zar)