KAMPUNG IKLIM

Kampung Iklim Kelurahan Tobekgodang Jadi Tempat Pengabdian Masyarakat FIA Unilak

Lingkungan | Selasa, 16 Maret 2021 - 17:45 WIB

Kampung Iklim Kelurahan Tobekgodang Jadi Tempat Pengabdian Masyarakat FIA Unilak
Dekan dan dosen FIA Unilak foto bersama dengan para pendukung Program Kampung Iklim (Proklim) di Kelurahan Tabekgodang, Kecamatan Bina Widya, Pekanbaru, Selasa (16/3/2021). (FIA UNILAK FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kelurahan Tobekgodang, Kecamatan Binawidya, telah ditetapkan sebagai salah satu lokasi Program Kampung Iklim (Proklim)  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Tobekgodang menjadi satu-satunya Kampung Iklim di Kota Pekanbaru. Untuk itu Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning (FIA Unilak) menjadikan Tobekgodang sebagai wilayah pengabdian masyarakat. 


Melalui program pengabdian ini, bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Indragiri Rokan KLHK, diserahkan bantuan 5.000 bibit sirsak madu, yang didistribusikan untuk ditanam masyarakat Kelurahan Tobekgodang. Selain itu juga ada pemberian tumbler dan buku konservasi untuk perpustakaan kelurahan.

Program Pengabdian Masyarakat ini mengusung tema ''Penguatan Kelembagaan Kampung Iklim Tobekgodang Kota Pekanbaru Terhadap Kebijakan Perubahan Iklim''. Pertemuan dilaksanakan di Kampung Tangguh Tobekgodang, Selasa (16/3/2021). Di depan pondok di tengah kebun, di bawah pohon-pohon buah, pertemuan itu berjalan dengan santai dan akrab. 

"Ibu Menteri LHK Siti Nurbaya berpesan, semoga kita semua terus bergerak saling berkolaborasi untuk kerja mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, dengan kerja tapak pencapaian terbentuknya 20.000 kampung iklim di tahun 2024. Terus bekerja dan berikan ikhtiar terbaik kita untuk Indonesia tercinta," kata Tenaga Ahli Menteri LHK, Dr Afni Zulkifli, yang juga bagian dari tim pengabdian masyarakat FIA Unilak.

Apresiasi diberikan pada Lurah Tobekgodang bersama RW, RT dan seluruh masyarakatnya yang bisa mendapatkan sertifikat Proklim kategori utama tahun 2019. Ini disebutnya sebagai keberhasilan kerja tapak merespon mitigasi perubahan iklim, dan ke depan masih dibutuhkan kerja kolaboratif untuk terus mempersiapkan masyarakat yang berketahanan iklim, serta menerapkan pola hidup rendah emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Proklim adalah program berlingkup nasional yang dikelola KLHK dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi GRK, serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah

Kegiatan Proklim mencakup tiga komponen yaitu kegiatan adaptasi perubahan iklim, kegiatan mitigasi perubahan iklim, dan aspek kelembagaan serta dukungan keberlanjutan kegiatan.

"Hari ini semua komponen pendukung Proklim, alhamdulillah hadir lengkap. Ada unsur pemerintah, dunia usaha, swasta, komunitas LSM, mahasiswa, akademisi, dan masyarakat penggiat lingkungan. Sesuai dengan semangatnya, Proklim merupakan kerja holistik, terarah, strategis dan partisipatif. Mari kita terus lanjutkan kerja kolaboratif ini agar terbentuk banyak kampung iklim lagi di Riau," ajak Afni.

Dekan FIA Unilak, Alexander Yandra, mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dalam bentuk MoA dengan Proklim Tobekgodang. Dalam waktu dekat akan digelar webinar untuk menambah literasi masyarakat terkait Proklim.

"Kami siap mendampingi masyarakat untuk kerja kolaborasi, terutama pada masalah penanganan sampah kota dan isu perubahan iklim lainnya. Ada beberapa lokasi lainnya yang saat ini juga sedang mengajukan masuk Proklim dan perlu pendampingan," kata Alex.

Pengembangan kegiatan di lokasi Proklim diharapkan dapat mendorong pemenuhan target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia. Dokumen NDC menetapkan target pengurangan emisi GRK di Indonesia, yakni sebesar 29 % tanpa syarat (dengan usaha sendiri) dan 41 % bersyarat (dengan dukungan internasional yang memadai) pada tahun 2030.

Kepala BPDASHL Indragiri Rokan KLHK, Afnan Dharma Putra, mengatakan, pihaknya siap memberi dukungan pada kampung iklim dengan program yang mereka punya. Salah satunya melalui pemberian 5 ribu bibit yang sudah terlaksana.

''Semoga bibit ini hidup semua, berbuah dan bermanfaat bagi masyarakat. Kami juga siap mendukung kampung tangguh Tobekgodang, dan juga RW yang membutuhkan bibit buah untuk mendukung penghijauan di wilayah kota sekaligus mendapat manfaat ekonomi nantinya dari tanaman tersebut," kata Afnan. 

Lurah Tobekgodang, Yasir Arafat SSos mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan KLHK dan akademisi Unilak melalui program pengabdian masyarakat. 

''Alhamdulillah, setelah perjuangan bertahun-tahun, akhirnya Tobekgodang jadi Kampung Iklim. Ini memang tidak mudah. Dukungan semua pihak seperti hari ini membuat kami lebih bersemangat. Target kami ke depan harus bisa dapat trophy dan tidak berhenti hanya di sertifikat saja," katanya.

Dalam kegiatan ini juga turut hadir Kepala Bidang (Kabid) Perubahan Iklim Pengelolaan Limbah Padat Domestik dan Peningkatan Kapasitas DLHK Riau Abdul Harris SHut MSi, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Unilak, jajaran dosen FIA Unilak, BEM, pegiat lingkungan Pekanbaru Kampung Berseri Astra Mirshal, Camat Binawidya, segenap lurah, RW, RT, dan masyarakat.

Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook