SIAK (RIAUPOS.CO) -- PT Asra Agro Lestari melalui PT Kimia Tirta Utama (KTU) memberikan pelatihan bimbingan program Kampung Iklim (Proklim) memanfatkan sampah rumah tangga agar menjadi barang lebih berharga dan mengurangi plastik kepada desa-desa di lingkungan perusahaan.
Proklim merupakan program nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Memadukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan berbagai pihak pendukung seperti pemerintah serta perusahaan.
Kegiatan bimbingan tersebut berlangsung secara webinar zoom diikuti Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Riau, Dinas Lingkungan Hidup Siak, Camat Koto Gasib, Polsek Koto Gasib, kepala desa sekitar PT KTU, kader posyandu dan kader lingkungan dari desa sekitar serta guru.
Kegiatan ini merupakan upaya PT KTU untuk mendukung Kecamatan Koto Gasib membina beberapa kampung yang merupakan ring 1 perusahaan, agar dapat mencapai penghargaan sebagai Desa Proklim 2022. Juga sebagai wujud tanggung jawab sosial di lingkungan perusahaan.
Hubbal K Sembiring selaku Administratur PT KTU pada pembukaan pelatihan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan.
"Sebaiknya kita tidak membuang sampah sembarangan apalagi di parit dan sungai. Justru, kami akan mengolah sampah itu sendiri. Kegiatan berupa pemanfaatan sampah organik ini akan dibimbing oleh tim bank sampah induk Kabupaten Siak serta bank sampah Tirta Lestari di PT KTU," tuturnya, Jumat (10/9/2021).
Dia mengajak peserta bersama-sama bekerja memperbaiki kegiatan adaptasi dan mitigasi iklim sesuai apa yang sudah digariskan oleh pemerintah, salah satunya melalui kegiatan pembuatan pupuk organik ini.
"Jadi sampah rumah tangga seperti sampah dari dapur dapat bermanfaat bagi kita dan tidak dibuang percuma. Ini merupakan langkah awal kita menuju kebaikan," terang Hubbal memberikan motivasi kepada peserta.
Dia juga mengharapkan tidak hanya komposter yang menjadi pupuk untuk kemudian dijual. Dari pembuatan pupuk ini dapat mengubah kebiasaan dan perilaku warga sesuai dengan tujuan mitigasi dan adaptasi Proklim. Maka hasil yang diperoleh dapat menjadi penggerak bagi warga lain untuk memperbaiki lingkungan secara berkelanjutan.
Asisten Sustainability PT KTU Slamet Riyadi menambahkan, sudah membina kelompok tani desa sekitar perusahaan untuk menggunakan pupuk kompos ramah lingkungan. Juga mengadakan pelatihan pembuatan composting bekerja sama dengan Dinas Pertanian Siak.
PT KTU juga membuat bank sampah Tirta Lestari mengolah sampah organik menjadi kompos, memanfaatkan lahan kosong untuk ketahanan pangan, membuat paving blok dari plastic, membuat ecobrik yang berjumlah 10.000 botol ecobrik disusun menjadi taman ecobrik di sekolah PT KTU.
Intan Nurcahayani selaku perwakilan dari Divisi Sustainability PT Astra Agro Lestari mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh PT KTU dalam keterlibatan Proklim. "Terimakasih atas partisipasi bapak dan ibu yang sudah berkenan mengikuti program Kampung Iklim. Ini sangat bagus sekali untuk mengajak masyarakat luas secara umum lebih peduli lingkungan," katanya.
Sementara Camat Koto Gasib Dicky Sofyan mengapresiasi yang sudah dilakukan oleh PT KTU. Perusahaan Astra Group ini selalu terdepan dalam upaya kemajuan daerah.
"Kami nanti akan ikut monitoring untuk mewujudkan desa Proklim. Kami akan support dengan memberikan pengawasan dan monitoring ke desa-desa untuk menuju desa program iklim ini," ungkapnya.
Laporan: Wiwik Widaningsih (Siak)
Editor: Rinaldi