Cegah ISPA dengan Cuci Tangan yang Benar

Lingkungan | Senin, 05 November 2018 - 14:30 WIB

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Luasnya lahan perkebunan di Kabupaten Kampar membuat kawasan ini kerap terjadi kebakaran. Asap yang ditimbulkannya menjadi salah satu pemicu penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Tidak hanya disebabkan oleh asap, ternyata penyakit yang mudah menyebar ini ternyata juga dapat dicegah. Baik pencegahan penyakitnya maupun pencegahan penyebabarannya.

    

Baca Juga :Hari Ini, Pintu Tol XIII Koto Kampar Dibuka

Langkah pencegahan inilah yang dilaksanakan di Puskesmas Tapung 1 Desa Indrapuri, Kecamatan Tapung, Kamis (1/11) Pada acara yang dimotori para Dokter Muda Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Riau (UR), bukan hanya warga yang mendapat penyuluhan. Tapi juga para kader posyandu dan bidan desa yang berada di wilayah operasi Puskesmas 1 Tapung yang nanti bakal bersentuhan langsung dengan masyarakat.

    

Kehidupan masyarakat sejatinya sudah bersih. Namun bersih saja tidak cukup. Sama halnya dengan mencuci tangan untuk mencegah penyakit yang tidak cukup hanya sekedar mencuci tangan. Pada kesempatan ini para dokter muda yang terdiri dari Erriza Yuni Elpia, Mailani Jihadi, Muthia Umara, Nur Intan, Nisa Mahdiatara, Rica Dhamayanti, Rifqi Rahmdhan, Sartika, Susan Utari Ningsih dan Yunia Utami ini menjelaskan secara tuntas.

   

Sesuai standar organisasi kesehatan dunia (WHO), setidaknya ada enam langkah mencuci tangan yang benar. Mulai dari menuang cairan pencuci tangan pada telapak tangan kemudian, lalu mengusap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar. Lalu usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian, gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.

    

Setelah itu, bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci. Kemudian gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian, lalu letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Semua teori standar cuci tangan internasional ini dipraktekkan secara efisien oleh para dokter muda FK Unri pada hari itu.

    

Dosen Pembimbing FK UR dr Sri Melati Munir SpP(K)yang hadir pada kegiatan tersebut menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi tingginya kasus ISPA di Desa Indrapuri. Kegiatan itu sendiri bagian dari  Community Oriented Medical Education (COME), sebuah edukasi berorientasi komunitas.

    

‘’Kebetulan para dokter muda ini mereka sedang bertugas di Puskesmas Tapung 1. Ini juga merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kampus kepada masyarakat,’’ sebut dr Sri Melati yang didampingi dosen pembimbing lainnya dr dr Ismawati MBiomed.

    

Kegiatan ini sendiri disambut antusias para bidan, kader posyandu serta warga Desa Indrapuri. Kegiatan berlangsung sangat efektif disertai dengan pelatihan etika batuk dan bersin serta cara cuci tangan yang baik dan benar. Para dokter muda ini berharap, usai sosialisasi warga dapat mempraktikkan apa yang telah mereka dapatkan selama kegiatan tersebut.(end)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook