Selamatkan Bumi dengan Menanam Lengkeng

Lingkungan | Minggu, 03 Desember 2023 - 10:12 WIB

Selamatkan Bumi dengan Menanam Lengkeng
Harmaini foto bersama lengkeng yang ditanamnya dan kini sudah berumur satu tahun 10 bulan di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Sabtu (2/12/2023). (DOKUMEN PRIBADI)

Selamatkan bumi dengan menanam tanaman kehidupan. Itulah yang dilakukan Harmaini (Aca) warga Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar yang memanfaatkan lahan dekat kampung dengan menanam buah lengkeng.

Laporan Kamaruddin, Bangkinang


Sudah hampir satu tahun sepuluh bulan Aca menanam buah lengkeng ini. Sekitar empat bulan lagi lengkeng yang ditanamnya akan berbuah.

“Bibit lengkeng yang saya beli ini pakai sertifikat dan harganya lumayan juga mencapai Rp150 per batang,” jelas Aca panggilan akrab Harmaini, Jumat (1/12).

Di atas lahan 25 x 50 meter, Aca menanam sekitar 35 batang lengkeng kristal. Dan sekarang lengkeng yang ditanam mulai tumbuh dan besar.

“Umur dua tahun lengkeng ini sudah bisa panen. Sekarang umur lengkengnya satu tahun 10 bulan. Sekitar empat bulan lagi panen. Mudah-mudahan selamat sampai panen,” ungkap Aca dengan nada optimis.

Berkat dengan keuletannya, lengkeng milik Aca ini sudah mulai tumbuh besar. Karena dengan kerja keras nya yang terus memelihara tanaman lengkengnya dengan memberikan pupuk kandang secara bertahap.

“Sudah terobati rasa capek selama ini melihat lengkeng ini sudah mulai besar. Kalau berhasil satu pohon lengkeng ini bisa menghasilkan 50 kg dengan harga lengkeng di pasaran sekarang mencapai Rp50 ribu per kg,” jelas Aca.

Setidaknya menurut Aca dengan menanam lengkeng ini bisa berkontribusi untuk menyelamatkan bumi.”Kalau bukan kita yang memulai menanam siapa lagi. Untuk itu, jangan biarkan lahan kita kosong, mari menanam,” ajak Aca.

Mungkin usaha Aca menanam buah lengkeng bagi warga, tetapi tidak mematahkan semengatnya untuk terus memupuk dan menyianginya. Hampir setiap hari Aca ke kebun lengkengnya yang tidak jauh dari rumahnya. Karena kebunnya masih dalam areal kampung.

‘’Lepas lelah rasanya melihat tanaman lengkeng ini sudah mulai tumbuh dan besar. Memang berat untuk menanam ini, apalagi belum ada yang menanam lengkeng ini,” jelas Aca.

Biasanya warga kalau sudah berhasil baru berbondong-bondong lengkeng. “Ini sebagai motivasi bagi warga untuk memanfaatkan lahan kosong dengan menanam. Apa yang kita tanam, kita akan petik hasilnya,” ucap Aca.

Memang sekarang masih belum peduli dengan menanam ini, tetapi setidak Aca sudah mulai manfaatkan lahan 25x50 meter dengan menanam lengkeng jenis crystal yang bersertifikat dari Magelang Jawa Timur.

“Mungkin warga baru mau menanam setelah lengkeng yang saya tanam ini sudah panen. Kalau dikalkulasikan satu batang bisa menghasilkan 50 kg per batang. Kalau dikalikan dengan harga jual Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per kg. Kalau dikalikan dengan hasil panen yang 35 bayang ini, lumayan juga hasilnya,” jelas Aca dengan semangat.

Aca menyampaikan, kalau sekarang ini warga masih banyak yang menanam sawit, tetapi kalau tanaman lengkeng ini berhasil, baru mungkin mau menanam lengkeng ini.

 “Sebab orang kampung melihat sudah berhasil baru mau mereka menanam. Kita mengajak warga mau menanam apa saja memanfaatkan lahan kosong,” ajak Aca.

Untuk perawatan tanaman lengkeng, tidak terlalu sudah. Aca hanya membersihkan rumput sekitar batang lengkeng. Setelah pupuknya hanya pupuk kandang.

“Baru setelah berbuah baru warga mau menanam. Biasanya kalau sudah berhasil baru mau menanam lengkeng ini. Karena selain harganya yang lumayan per kg nya dan perawatannya tidak susah. Pupuknya pun pupuk kandang. Sekarang tinggal kemauan aja. Kalau ada kemauan menanam banyak yang bisa ditanam,” ungkap Aca.(gus)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook