Abrasi di sepanjang betaran Sungai Siak dan beberapa pantai yang bersempadan dengan sungai atau laut di Kabupaten Siak menjadi momok tersendiri bagi masyarakat. Abrasi yang terjadi menimbulkan dampak yang tidak sedikit. Salah satunya hilangnya beragam biota sungai atau laut yang ada di kawasan itu. Upaya penyelamatan harus dilakukan sejak dini agar gerusan abrasi itu bisa dihindari.
---------------------------------------
SUBUH Kamis (24/12) yang sangat dingin. Puluhan anggota pemancing dari berbagai daerah Riau tidak mempedulikan subuh yang dingin itu. Sesuai rencana para ‘’penggila’’ mancing ini akan menggelar “Tripbar Akbar Perdana PaPeR” yaitu trip memancing bersama komunitas Persaudaraan Pemancing Riau (PaPeR).
Bagi mereka hari itu sangat istimewa, karena hari itu niat mereka bukan hanya memancing saja namun ikut serta berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan. Karenanya kegiatan trip bersama ini dilakukan dengan tema Persaudaraan untuk Perairan Lestari.
Yaitu kegiatan menanam mangrove/bakau kemudian dilanjutkan dengan memancing bersama. Adapun lokasi yang dipilih adalah Perairan Sungai Rawa di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sungaiapit, Kabupaten Siak.
Hal ini dilakukan para angler/pemancing karena kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan. Logika sederhananya adalah para pemancing akan senang ketika ikan banyak, namun ikan akan bisa berkembang biak apabila perairan bagus, dan perairan akan bagus apabila hutan dan lingkungannya juga bagus.
Oleh sebab itu maka para pemancing merasa berkepentingan dan bertanggung jawab untuk ikut serta melestarikan hutan, terutama hutan bakau yang bersentuhan langsung dengan perairan.
Menuju Desa Mekar Jaya, para pemancing yang berasal dari sekitar Pekanbaru berangkat bersama-sama menggunakan tujuh unit mobil. Sedangkan pemancing yang berasal dari kota lain seperti Pangkalankerinci langsung berangkat menuju lokasi. Keberangkatan dimulai pukul 04.00 WIB subuh, dan tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WIB.
Di Desa Mekar Jaya tim disambut Sekretaris Desa Mekar Jaya, Setiono dan Korwil PaPer Siak sekaligus pimpinan LSM Bina Cinta Alam (BCA) Siak, Tarsono. Setelah selesai sarapan pagi bersama maka 40 orang lebih pemancing dari berbagai wilayah itu langsung menuju lokasi penanaman mangrove. Acara penanaman mangrove dilakukan sampai tengah hari. Pada hari itu ada ratusan bibit mangrove yang berhasil ditanam.
‘’Ini sebagai wujud kepedulian kami kepada lingkungan. Ini kami lakukan karena kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan. Logika sederhananya adalah para pemancing akan senang ketika ikan banyak, namun ikan akan bisa berkembang biak apabila perairan bagus, dan perairan akan bagus apabila hutan dan lingkungannya juga bagus,’’ tutur salah seorang peserta Hasrijal Farmaduansa.