TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Warga Koto Simandolak, Kecamatan Benai, telah memiliki jalur baru. Setelah pemuka masyarakat Simandolak Prof Aras Mulyadi menyulut api pertanda dilayurnya jalur kebanggaan masyarakat Koto Simandolak itu akhir pekan lalu.
Untuk diketahui, jalur baru ini menghabiskan biaya lebih dari Rp70 juta. Biaya itu mulai dari penumbangan, penarikan kayu, sewa alat, hingga jalur sampai ke kampung halaman. Termasuk juga biaya upah tukang.
"Jadi, habiskan juga biaya lebih dari Rp70 juta untuk jalur ini," kata Kepala Desa Koto Simandolak Benai Fikri kepada Riau Pos di Telukkuantan, Rabu (27/1).
Dengan jalur baru yang dikenal dengan nama Atom itu merupakan wujud kerinduan masyarakat Kuansing dan khususnya masyarakat Simandolak terhadap perhelatan tradisi yang sudah turun-temurun itu.
"Iya. Semua kita merindukan pacu jalur. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa pacu," katanya.
Melihat semangat yang dimiliki masyarakatnya, Fikri yakin, jalur yang baru ini bisa menorehkan prestasi yang membanggakan masyarakat dan desa serta kecamatan. Karenanya, ia mengajak masyarakat Koto Simandolak untuk kompak dan giat nantinya latihan.
"Jalur kami yang melayur kemarin Pak Aras. Pak Rektor Unri. Kami berterima kasih kepadanya, karena telah memotivasi dan mendukung kami untuk membuat jalur baru ini. Makanya, kita harus kompak," ujar Fikri.
Ke depan, jalur Atom ini diharapkan mampu ukir prestasi di setiap iven. Dan Fikri menaruh harapan besar kepada masyarakatnya yang harus bersatu memacukan jalur baru nantinya.
"Semangat ini harus terus kita jaga. Kompak. Insya Allah, saya yakin jalur ini beprestasi," katanya.(jps)