Hearing Terkait Persoalan MAN 1 Kuansing di DPRD Alot

Kuantan Singingi | Rabu, 25 September 2019 - 23:06 WIB

Hearing Terkait Persoalan MAN 1 Kuansing di DPRD Alot
Ketua DPRD Kuansing sementara, Andi Putra SH MH saat memimpin rapat dengan pihak sekolah dan Kemenag di Kantor DPRD Kuansing, Rabu (25/9/2019).

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Berliku dan panjangnya persoalan yang membelit Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Kuansing yang berdampak terjadinya aksi mogok belajar yang diduga disebabkan pergantian kepala madrasah beberapa waktu lalu, akhirnya dibawa hearing DPRD Kuansing, Rabu (25/9).

Hearing ini dengan agenda mendengarkan beberapa pihak, terkait kisruh yang terjadi di MAN 1 Kuansing. Andi Putra SH MH yang memimpin hearing didampingi beberapa anggota dewan berjalan alot dan tegang. Bahkan ratusan pelajar MAN 1 Kuansing terlihat mondar mandir di perkarangan DPRD Kuansing sebelum disuruh kembali ke sekolah oleh salah seorang guru.

Dalam hearing tersebut, beberapa perwakilan seperti siswa, wali murid, komite sekolah, guru, kepala madrasah, kepala Kemenag Kuansing juga diberikan kesempatan oleh pimpinan hearing Andi Putra di hadapan masing-masing ketua fraksi dan anggota dewan lainnya.
Baca Juga :Kapolres Apresiasi Kegiatan Tablig Akbar Malam Tahun Baru

Dari beberapa penyampaian tersebut, pihak siswa, sebagian guru dan komite mendesak supaya kepala madrasah yang sekarang diganti. Sebab, menurut mereka, sejak pergantian kepala madrasah oleh Kemenag Kuansing beberapa waktu lalu, menjadi sekolah tersebut berjalan mundur. 

Sedangkan menurut Kepala Kemenag Kuansing Jisman SAg, pergantian kepala madrasah adalah hal yang biasa. "Ini penyegaran di tubuh Kemenag. Saya bukan memberhentikan kepala madrasah, namun melakukan rooling untuk empat kepala sekolah di Kuansing," ujar Jisman.

Jisman menambahkan, persoalan tersebut seperti ada yang menunggangi seolah-olah terkesan terjadi pelemahan terhadap kepala madrasah yang baru. Sehingga muncul isu sejak kepala madrasah yang baru, program kampung Inggris yang menjadi andalan sekolah tersebut dihapuskan. Padahal program tersebut tetap berjalan.

Menanggapi persoalan tersebut, Andi Putra meminta kepada dua belah pihak untuk sama-sama menahan diri supaya permasalahan tersebut secepatnya selesai. Hingga siang hari, belum ada kesepakatan kedua belah pihak terkait solusi supaya masalah ini selesai. 

"Ini kita tuntaskan secepatnya. Tentu kita ambil jalan terbaik. Tapi yang jelas, kedua belah pihak sudah kita pertemukan. Sekarang kan sudah terang duduk persoalanya," ujar Andi Putra sesaat sebelum hearing dtunda karena makan siang.(yas)

Laporan : Mardias Chan
Editor : Rindra Yasin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook