Hoi rang kampuang. Bisuak pagi awak bakumpual. Mandoa padang di topi sawah. Bao makanan dari rumah masiang-masiang. Kito makan basamo.
TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Begitulah imbauan salah seorang tukang canang desa jika ada pemberitahuan yang akan disampaikan kepada masyarakat banyak
Biasanya, tukang canang ini berkeliling kampung sambil memukul canang.
Seperti yang dilakukan warga Desa Seberang Gunung, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Ahad (23/5). Masyarakat desa ini melaksanakan tradisi turun ke sawah diawali dengan mendoa padang dengan cara makan bersama di tepi sawah.
Namun, dalam acara mendoa padang itu, biasanya masyarakat setempat selalu membuat acara untuk menarik perhatian orang banyak. Mulai dari acara pacu sampan hingga mencari cipuik (keong) di lokasi yang akan ditanam padi tersebut.
Menurut salah seorang anggota BPD Seberang Gunung, Ison Bocong kepada Riau Pos, Selasa (24/5) menyebutkan bahwa acara ini menjadi agenda rutin setiap tahun.
"Kami selalu mengadakan acara setiap tahun. Saat ini kami mengadakan acara pacu perahu dan mencari cipuik di dalam sawah. Doa padang biasanya tujuanya meminta keselamatan untuk pertanian padi hingga panen," kata Ison.
Ison mengatakan, penanaman padi biasanya dilaksanakan pada bulan Agustus. Saat ini baru dilakukan dengan cara pembenihan atau biasa di sebut mangaghanok.
Dari lomba pacu sampan dan lomba mencari cipuik itu, masyarakat bisa langsung menerima hadiah yang disiapkan panitia. Untuk penilaian lomba mencari cipuik, panitia menilai dari jumlah banyak yang ditangkap oleh peserta.***