(RIAUPOS.CO) - Musim pancaroba atau peralihan musim kemarau ke penghujan mulai dialami masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Karena itu, masyarakat diimbau waspada terhadap persebaran epidemi dan wabah penyakit pada fase ini. Khususnya penyakit demam berdarah dengue (DBD).
“Kita di Kabupaten Kuantan Singingi memiliki indeks wabah dan epidemi penyakit Demam Berdarah Dengue. Biasanya di musim pancaroba, nyamuk aedes aegypti berkembang biak lebih banyak dan menularkan penyakit lewat gigitannya. Maka perlu kita waspada,” ingat Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing, Helmi Ruspandi kepada wartawan, baru-baru ini.
Namun Helmi mengaku, sejauh ini belum ada laporan kasus penyakit DBD di Kuansing. Akan tetapi masyarakat Kuansing diingatkannya tetap waspada dalam kondisi apapun.
“Belum ada kasus setau saya. Tapi siapapun itu harus tetap waspada dengan serangan DBD di musim pancaroba ini,” katanya.
Setiap tahun kasus DBD di Kuansing terus dievaluasi, termasuk jumlah korban. Jumlah korban DBD tahun lalu paling banyak di Kecamatan Kuantan Tengah.
Ia menjelaskan, Kecamatan Kuantan Tengah merupakan wilayah yang padat penduduknya. Selain itu, banyak genangan air yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak.
Nyamuk aedes aegypti memiliki ciri-ciri berukuran kecil dan tubuhnya berwarna hitam dengan belang putih. Untuk mengantisipasi, masyarakat diminta bijaksana dalam menjaga lingkungan sekitar.
Cara sederhananya lagi, katanya, rajin menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, mengubur atau mendaur ulang barang bekas, dan mencegah gigitan nyamuk. “Kebersihan ruang harus dijaga, titik kumuh memberi pengaruh,” katanya.
Mengantisipasi persebaran penyakit DBD, Dinas Kesehatan akan rutin menggelar sosialisasi tentang penanggulangan penyakit demam berdarah melalui Puskesmas dan Pustu-pustu di setiap desa.
“Maka di musim pancaroba ini, selain waspada virus corona, masyarakat juga harus waspada terhadap penyakit DBD yang diakibatkan gigitan nyamuk. Jaga kebersihan rumah, jangan ada genangan air,” ungkapnya.(ksm)
Laporan JUPRISON, Telukkuantan