TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) kembali dilanda banjir. Kali ini banjir lebih besar dari dua pekan lalu. Menurut Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kuansing Drs Napisman, diperkirakan 12 ribu rumah terendam banjir. Selain ribuan rumah, banjir kali ini juga merendam hampir seratusan hektare lahan persawahan masyarakat yang saat ini sedang musim tanam. Akibatnya, sawah milik warga terancam rusak.
"Banjir kali ini lebih besar dari dua pekan lalu. Kami perkirakan 12 ribu rumah warga terendam banjir. Ini disebabkan tingginya curah hujan yang turun di Kuansing dan perbatasan Sumbar sejak dua hari ini," kata Napisman kepada Riau Pos, Ahad (22/12).
Saat ini pihaknya sedang mengupayakan bantuan yang diperlukan masyarakat yang terdampak. "Kami sekarang berada di bagian hilir Kuansing. Karena, kecamatan bagian hilir ini yang paling sering diterpa banjir. Hampir semua daerah di pinggir aliran Sungai Kuantan terkena banjir," kata Napisman.
Pihaknya mengimbau kepada camat dan kepala desa untuk memantau dan melaporkan kondisi terkini di masing-masing daerah. Dengan demikian, Pemkab Kuansing bisa mendata daerah mana yang paling parah dampak akibat banjir.
"Iya. Bantuan sementara tentu makanan dan minuman siap saji. Sebab, masyarakat belum bisa memasak," kata Napisman.
Pantauan Riau Pos di beberapa lokasi, beberapa ruas jalan kecamatan sudah mulai terendam. Sehingga masyarakat kesulitan keluar rumah. Salah satunya di ruas jalan Lubuk Jambi, Kecamtan Kuantan Mudik menuju Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, tepatnya di Desa Aur Duri. Di ruas jalan ini arus lalu lintas sempat terputus. Ketinggian air mencapai 90 cm. Sehingga kendaraan roda dua dan beberapa roda empat tidak bisa melewatinya.
Meski informasi di perbatasan Sumbar, hingga siang, mulai surut. Namun, daerah bagian hilir Kuansing masih terlihat naik. Sebab, air yang dari hulu belum sampai bagain hilir. Air bagian hulu diperkirakan sampai ke bagian hilir pada malam harinya.
Waspadai Banjir Kiriman
Hujan deras melanda sebagian wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dan Riau. Air kiriman dari Sungai Ombilin Sumbar pun mengalir deras menuju Sungai Kuantan sejak Sabtu (21/12). Akibatnya, air sungai yang melintasi sembilan kecamatan di wilayah Kabupaten Kuansing itu mulai meluap sejak Ahad (22/12). Mantan anggota DPRD Kuansing, Andi Cahyadi mengingatkan warga yang ada di sepanjang bantaran sungai mulai dari Hulu Kuantan, Kuantan Mudik, Gunung Toar, Kuantan Tengah, Sentajo Raya, Benai, Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti untuk waspada.
"Debit air bertambah sejak malam hingga pagi Ahad (kemarin, red). Air naik. Sepertinya lebih tinggi dari banjir sebelummnya. Kepada masyarakat yang ada di sepanjang sungai untuk tetap waspada," ujar Andi Cahyadi, kemarin.
Sejumlah kepala desa di Pangean pun tidak lupa mengingatkan warganya waspada banjir susulan. Karena banjir kali ini berpotensi lebih besar dari banjir sebelumnya. "Air Kuantan sudah meluap. Warga kami minta tetap waspada. Karena informasinya banjir kali ini lebih besar," ujar Kepala Desa Sukaping Awirman, kemarin.
Begitu pula Kepala Desa Pulau Rengas Pangean, Lion Miskanto. Ia mengaku telah menyiapkan perahu karet untuk memantau situasi warganya saat banjir melanda.
"Ada dana bantuan keuangan dari provinsi. Itu kami belikan ke perahu karet. Sesuai dengan arahan dan petunjuk dari Gubernur Riau soal peruntukkan dana ini. In sya Allah, ini membantu sekali," katanya.(yas/jps/end/amn/ted)
Laporan TIM RIAU POS, Telukkuantan