(RIAUPOS.CO) - Kegiatan pelatihan pengelolaan keuangan usaha bagi Koperasi Penambang Emas dan Penambang Emas Skala Kecil (Pesk) bebas merkuri di Kabupaten Kuansing ditutup, Jumat (16/10).
Pelatihan digelar selama tiga hari mulai Rabu dan berakhir pada Jumat, 14-16 Oktober 2020, bertempat di Hotel Angela TelukKuantan.
Acara penutupan dihadiri Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kuansing, Rustam didampingi Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Azhar.
Pelatihan ini merupakan proyek Gold Ismia bekerjasama dengan United Nations Development Programe (UNDP) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kuansing, Rustam saat acara penutupan berharap peserta yang mengikuti pelatihan ini bisa menyerap ilmu.
Dimana sebelumnya, Kuansing telah ditetapkan sebagai lokasi percontohan proyek pertambangan emas berskala kecil tanpa menggunakan merkuri. Tujuan dari proyek Gold Ismia ini adalah untuk mengurangi dan menghapus penggunaan merkuri di pertambangan emas skala kecil.
Gold Ismia sendiri merupakan dukungan UNDP (badan PBB) bekerja sama dengan KLHK dan BPPT untuk membantu penambang emas skala kecil baik dari sisi formalisasi Izin Pertambangan Rakyat (IPR), penyediaan mesin pengolah emas bebas merkuri, management keuangan penambang dan koperasi penambang serta kampanye bahaya merkuri.
“Pemkab Kuansing sangat mendukung upaya yang dilakukan United Nations Development Programme (UNDP) lewat proyek GOLD ISMIA ini,” kata Rustam.
Disampaikan Rustam, kita juga harus berbangga karena Kuansing merupakan satu-satunya Kabupaten/kota di Sumatera yang mendapat dukungan UNDP untuk program Pesk ini.
Rustam menjelaskan bahwa proyek Gold Ismia ini akan berlangsung hingga tahun 2023. Di Kuansing ada dua desa yang menjadi sasaran yakni desa Logas dan desa Logas HIlir yang telah ditetapkan sebagai lokasi pilot project.
“Intinya, semua kegiatan Gold Ismia ini ditujukan sebagai percontohan bagi Pesk. Maka untuk mendukung implementasi kegiatan Gold Ismiadi Kuansing, kami telah membentuk 2 Koperasi penambang emas di Desa Logas dan Desa Logas Hilir,” tambah Rustam.
Semoga melalui pelatihan ini, pengurus koperasi penambang, ketua kelompok penambang emas dan istri penambang emas mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan dari trainer yang memandu via daring dari Jakarta.
Kadis Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kuansing, Azhar dalam sambutannya saat penutupan sangat mendukung upaya penguatan koperasi penambang emas yang telah diinisiasi oleh Gold Ismia.
Azhar mengakui kalau Dinas Kopdagrin sudah terlibat sejak awal pembentukan dan berharap agar koperasi penambang ini bisa berkembang di masa mendatang.(adv)