KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) -- Salah seorang warga Hulu Kuantan, Pedrianto (28) ada gangguan di ginjal. Ia harus menjalani cuci darah berulang-kali apabila kondisi tubuhnya melemah. Kini, ia mengeluh tidak bisa cuci darah di Kuansing. Karena harus dirujuk ke Pekanbaru.
"Padahal harusnya pelayanan cuci darah sudah ada di Kuansing. Tapi sekarang tak juga. Saya harus cuci darah ke Pekanbaru," keluh Pedrianto kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Selama proses cuci darah, ia harus standby di Pekanbaru. "Kalau saya memilih tinggal sementara di rumah keluarga di Pekanbaru. Kalau kembali ke Kuansing, jauh. Saya harus jaga kondisi badan," ujarnya.
Namun setiap menjalani cuci darah salah satu tahapan sebelum operasi di RS Awal Bros Panam, kata Pedrianto, banyak dirinya bertemu dengan warga Kuansing yang juga menjalani cuci darah.
"Banyak dari Kuansing. Mereka mengeluh bolak-balik Kuansing-Pekanbaru. Hanya untuk cuci darah. Kasihan kan seperti ini terus," katanya.
Karena itu, dirinya berharap ke depan terdapat alat cuci darah di Kuansing. Sebab dengan bolak-balik Kuansing-Pekanbaru atau kota lain, diakuinya, sangat menyulitkan penderita dan pihak keluarga.
"Sangat menderita sekali. Apalagi kalau bolak-balik Kuansing-Pekanbaru. Bisa semua kita membayangkannya," tuturnya lagi.
Ke depan, ia berharap, pemerintah memprioritaskan pelayanan ini. "Kalau ada di tempat di Kuansing, tentu tidak terlalu merepotkan. Baik dari segi dana, waktu dan keluarga yang mengurus dan pasien sendiri. Tinggal memaksimalkan pelayanannya aja lagi. Tapi kenyataannya sampai sekarang tidak ada," dikeluhkannya lagi.(jps)
