TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kuansing berharap kaum milenial Kuansing bisa termotivasi dengan adanya game-game yang sedang digandrungi anak muda saat ini.
Hal itu disampaikan Ketua Umum LAMR Kuansing, Datuk Sri Pebri Mahmud saat membuka Turnamen Ofline Free Fire se Kabupaten Kuansing di Desa Pulau Binjai, Kecamatan Kuantan Mudik, Jumat (13/12/2020) malam.
Menurut Pebri, kehadiran game-game dari luar yang masuk ke kaum milenial Kuansing saat ini tidak bisa dibendung. Namun demikian, Pebri berharap, dengan intelektual yang dimiliki anak muda Kuansing, bisa mengangkat budaya daerah.
"Kita berharap anak muda ini tidak saja sebagai penikmat game yang berkembang saat ini. Namun bisa sebagai pencipta game dengan budaya Kuansing yang akan dimainkan di level nasional," harap Pebri.
Pebri mencontohkan, adegan yang diperagakan dalam game tersebut selayaknya kental dengan budaya dan adat istiadat melayu, seperti penggunaan tanjak dengan dipersenjatai perkakas daerah.
"Kami memandang, apa yang dilakukan anak muda ini merupakan bentuk dan ajang silahtutahmi kaum milenial Kuansing melalui komunitas masing-masing," kata Pebri.
Oleh karenanya, lanjut Pebri, datuk-datuk pemangku adat, ninik mamak, orang tua dan guru-guru wajib mengarahkan dan membimbing anak-anak muda jangan sampai terpengaruh negatif karena perkembangan global.
"Hobi dan bakat mereka perlu disalurkan dengan cara yang tepat. Adat dan agama harus menjadi tameng mereka dari pengaruh negatif," kata Pebri.
Menurut Ketua panitia Turnamen Riki Hafista, free fire ini sudah mendapat dukungan dari Kemenpora RI. "Inilah jugalah salah satu kenapa kami membuat acara ini. Harapan, salah satu milenial Kuansing bisa bersaing di level nasional," kata Riki.
Acara yang dimotori "bocah Kampuang" sebagai media fatner ini dimulai dari hari Jumat hingga Sabtu (13-14) malam dan diikuti sebanyak 72 tim dengan jumlah 288 peserta tersebut terdiri dari kalangan anak muda se Kuansing.
Selain ketua LAMR Kuansing, juga nampak hadir pihak keamanan, perangkat Desa Pulau Binjai dan beberapa pengurus LAMR Kuansing seperti Hardimansyah, Imbrialis dan Nerdi Wantomes.
Laporan: Mardias Chan (Kuansing)