TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Kabupaten Kuansing memberikan apresiasi terhadap kegiatan Lokakarya 7 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Kuansing di Aula SMA Pintar Provinsi Riau, Telukkuantan, Sabtu (14/5/2022).
Kegiatan yang ditaja oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Kuansing dengan tema, "Festival Panen Hasil Belajar" dihadiri ratusaan undangan.
Selain Plt Bupati, nampak hadir Sekda Kuansing H Dedy Sambudi SKM MKes, Kadisdikpora Masrul Hakim MPd I, dari Kemendikbud Ristek Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan, Pendidikakan dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa, Dr Joko Ahmad Julifan ST MSi, Pimpinan BRI, BRK, BNI dan undangan lainnya.
Plt Bupati Kuansing Drs H Suhardiman Amby Ak MM megatakan, isu kualitas mutu pendidikan saat ini merupakan isu nasional. Adanya kondisi Pandemi Covid-19 mempengaruhi proses belajar di Satuan Pendidikan. Demikian juga perkembangan teknologi mengakibatkan perubahan paradigma sistem pendidikan.
"Semua ini tentunya telah dikaji secara seksama oleh pihak Kemendikbudristek sehingga melahirkan ide guru penggerak. Program ini setidaknya akan meminimalkan dampak kehilangan masa belajar atau lose learning bagi anak didik kita," kata Suhardiman Amby.
Suhardiman Amby mengingatkan, jangan sampai anak didik lebih banyak menghabiskan waktu dengan perangkat teknologinya, seperti gadget, dan elektronik lainnya.
"Kita yakin untuk mengubah kebiasaan yang sudah berlangsung sangat lama dan menjadi tradisi bagi insan pendidik, misalnya proses belajar mengajar konvensional bukanlah pekerjaan mudah," kata Suhardiman Amby.
Program Guru Penggerak ini, lanjut Suhardiman Amby, bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya.
Guru Penggerak juga bertujuan untuk mengubah paradigma para pendidik dan warga sekolah sehingga menjadikan anak sebagai subjek pembelajaran, sedangkan guru adalah pelayan bagi siswanya.
"Kami sangat berbahagia, guru penggerak dan pengajar praktik telah mampu mengikuti program ini selama 9 bulan di Kabupaten Kuantan Singingi. Pada saudara guru penggerak Angkatan 3 yang 35 orang praktik ini diharapkan menjadi motivator bagi guru-guru lainnya," harap Suhardiman Amby.
Tahun ini, tambah Suhardiman Amby, dukungan anggaran pemerintah daerah kepada sekolah memang belum memadai untuk mengatasi berbagai masalah yang ada. Hal ini, karena kita belum sepenuhnya keluar dari masa pandemi dan dalam masa pemulihan ekonomi.
Pemkab juga menyampaikan apresiasi kepada beberapa pihak, seperti program guru penggerak dari Kemedikbudristek, melalui P4TK TK-PLB Bandung, Program sekolah mitra binaan dari PT RAPP melalui CSR, penerbit Erlangga, demikian juga dunia perbankan yang telah membantu pelaksanaan kegiatan tersebut.
Laporan: Mardias Chan (Telukkuantan)
Editor: Rinaldi