Ditemukan Bekas Tambang Minyak Diduga Era Kolonial

Kuantan Singingi | Rabu, 08 Januari 2020 - 10:18 WIB

Ditemukan Bekas Tambang Minyak Diduga Era Kolonial
BANGUNAN TUA: Kepala Desa Rambahan Ali Nasri menunjuk salah satu bangunan tua diduga tempat eksplorasi minyak peninggalan era Belanda di Desa Rambahan, LTD, belum lama ini. (juprison/riau pos)

KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) -- Kepala Desa Rambahan, Ali Nasri SPd tengah berupaya menggali potensi sumber daya di desanya. Ada salah satu peninggalan bersejarah yang ditemukannya. Sejumlah bangunan bekas tambang minyak. Diduga peninggalan era kolonial, Belanda, yang ada di Desa Rambahan, Kecamatan Logas Tanah Darat.

"Menurut informasi dari orang tua-tua kita di kampung. Bangunan-bangunan yang kita temukan itu adalah bangunan yang digunakan untuk menambang minyak di zaman Belanda," kata Ali Nasri kepada Riau Pos di Telukkuantan, akhir pekan lalu.


Ya. Menurutnya, diduga di zaman Belanda pernah dilakukan eksplorasi atau pencarian Migas di Rambahan. Namun rencana ini gagal di tengah jalan.  Sekarang sejumlah bangunan menjadi saksi. "Karena ada tungku-tungku besar bekas eksplorasi yang kami temukan. Dan ada lagi berbentuk kolam yang infonya itu untuk tempat eksplorasi minyak," jelasnya.

Bangunan bekas kegiatan eksplorasi migas itu memang berada di Desa Rambahan. Hal ini sejalan dengan bentuk bangunan yang masih ada. Bangunan itu terdiri dari empat pondasi. Di tengah ada lubang seperti sumur.

"Kata orang-orang tua dulu itu sumur bor untuk mencari minyak. Dulunya masih ada besi yang melingkar di bawah. Kemungkinan sebagai tempat pegangan alat bor. Dulu kan bor diputar manual. Namun besi sudah banyak yang hilang," ujarnya.

Tidak jauh dari situ, kata Ali, ada bekas pondasi mess dan kolam air. Posisinya  dekat sungai. Dengan dinding yang sudah hancur.

Lalu, terkait alat bor yang digunakan untuk eksplorasi minyak, ada besi pipa bulat yang sangat keras sekali. Pernah mau dibuldozer bangunannya, namun tidak roboh. Bangunannya kokoh, seperti bangunan zaman Belanda lainnya.

"Sekarang bangunan itu kita usahakan jadi situs sejarah," harapnya.(kom)

Laporan JUPRISON, Telukkuantan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook