TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Diam-diam, Pemkab Kuantan Singingi merekrut sekitar 2.796 honorer tercatat per Juni 2020 lalu. Kebijakan tersebut membuat heran Ketua Komisi I DPRD Kuansing Jefri Antoni ST, karena pihaknya tidak pernah membahas soal honorer tersebut.
"Saya terkejut. Jumlah honorer itu ternyata sekarang wah, hampir 3.000 orang. Sementara, kami di Komisi I tidak pernah membahas masalah honorer di 2019 lalu," kata Jefri Antoni di Telukkuantan, Kamis (3/9).
Jika memang jumlah honorer itu sekarang ada 2.796 orang yang direkrut Pemkab Kuansing, menurutnya, pemerintah merekrutnya diam-diam. Tanpa ada pembahasan di komisi yang dipimpinnya.
"Kalau memang itu ada, berarti pandai-pandai pemerintah yang rekrut itu," ujar politisi Demokrat Kuansing itu.
Sepengetahuan dirinya, bahwa saat pembahasan antara Pemkab Kuansing dengan komisinya, pihaknya hanya membahas untuk guru yang ada di Perhentian Sungkai.
"Seingat saya jumlah guru yang di Sungkai itu jumlahnya sekitar 114 orang. Kalau itu, iya ada dibahas," jelasnya.
Sementara, Sekda Kuansing Dr H Dianto Mampanini SE MT yang dikonfirmasi soal rekrutmen honorer sebanyak 2.796 itu, mengaku belum mendapat laporan dan melihat data pegawai pemerintah non pegawai negeri (PPNPN).
"Saya belum mendapat laporan dan melihat datanya, namun beberapa waktu yang lalu kita sudah minta seluruh OPD/unit kerja melaporkan PPNPN," jelasnya.
Namun, berdasarkan Surat Kementrian Keuangan RI, kata Dianto Mampanini, pihaknya di daerah diminta untuk melaporkan data PPNPN yang gajinya di bawah Rp5 juta.(jps)