TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Berdasarkan data SSGI tahun 2022, pravelensi stunting di Kabupaten Kuantan Singingi turun jadi 17, 8 persen. Sebelumnya 22,41 persen tahun 2021.
Hal itu disampaikan Sekda Kuansing, H Dedy Sambudi bersama Ketua TP PKK Kuansing, Hj Yulia Herma pada acara Rapat Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kuantan Singingi, di Ruang Rapat Bapedda Kuansing, Jumat (3/3).
Di hadapan perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Sekda H Dedy Sambudi selaku Wakil Ketua I TPPS, bersama Wakil Ketua III TPPS, Hj Yulia Herma menjelaskan, meski sudah terjadi penurunan prevalensi angka stunting, namun untuk keseluruhan daerah Kuansing terbilang masih banyak.
“Karena itu, jangan pernah lengah tingkatkan terus upaya-upaya nyata, serta sinergitas antarlembaga,” tegas Dedy.
Dedi berpesan kepada dinas terkait dan bunda asuh yang sudah dilantik di setiap desa agar terus melakukan sosialisai kepada masyarakat, terutama ibu-ibu hamil.
“Berikan arahan masukan kepada ibu-ibu yang ada di desa masing-masing. Terutama tentang sumber asupan gizi saat hamil. Ini adalah cara menelan kasus stunting,” kata Dedy.
Rapat ini juga dihadiri langsung Kepala Bapedda, H Syamsir Alam, Wakapolres, Kompol Lilik Poerwanto, Kepala BP2KB, Drs Rustam, Plt Kadis Kominfo, Hendra Roza serta sejumlah stakeholders lainnya.(yas)