SLAMAT KURNIAWAN, ANAK PENGIDAP RADANG OTAK DAN EPILEPSI

Divonis Tidak Bisa Sembuh, sang Ibunda Ikhlas

Kuantan Singingi | Sabtu, 04 Januari 2020 - 09:23 WIB

Divonis Tidak Bisa Sembuh, sang Ibunda Ikhlas
JENGUK SLAMAT: Ketua Tracks Kuansing Hendra AP saat menjenguk Slamat Kurniawan di Simandolak, Kecamatan Benai, Kuansing, Kamis (2/1/2020). (JUPRISON/RIAU POS)

Slamat Kurniawan (14) terbaring lemas. Tatapan matanya kosong. Dengan kulit hanya pembalut tulang, dia kini berjuang untuk bertahan hidup atas penyakit yang dideritanya sejak berusia 24 hari. Lantas, apa sebenarnya penyakit yang diderita warga Desa Simandolak Benai, Kuantan Singingi (Kuansing) itu?

Laporan JUPRISON, Telukkuantan


DARI penelusuran Riau Pos, Jumat (3/1), Slamat yang masih usia remaja. Kini, berjuang untuk bertahan hidup hari demi hari. Sang ibunda, Heti Kumala Ningsih (37) mengaku ikhlas dan pasrah atas penyakit yang diderita anak pertamanya.

“Dokter sudah memvonis. Anak saya tidak bisa sembuh. Saya ikhlas. Pasrah. Semoga ini jalan terbaik buat anak kami. Dan kami tak bisa lagi berbuat lebih jauh, karena kondisi ekonomi yang tidak mendukung.

Hanya kepada Allah SWT kami berserah diri,” ujar istri Zul Israk ini kepada wartawan, kemarin.

Heti mengaku sudah beberapa kali membawa anaknya berobat. Pernah membawanya dokter umum. Juga ke dokter anak. Namun, Slamat tak kunjung sembuh. Dan dokter pun memvonis Slamat menderita epilepsi dan radang otak.

“Cobaan ini kami terima. Mudah-mudahan ada mukjizat dan pertolongan Allah SWT agar anak kami ini bisa sembuh layaknya anak seusianya,” ujar Heti berharap.

Hal senada diutarakan Kepala Desa Simandolak Fikri. Ia menyampaikan, Slamat pernah dibawa berobat ke dokter anak dr Alfredo di Telukkuantan dan dr Armen di Benai.

“Dan menurut ibu Slamat, sang anak memang divonis tidak bisa sembuh,” kata Fikri kepada Riau Pos, Jumat (3/1).

Untuk bertahan hidup, Slamat sehari-harinya meminum obat-obatan. Seperti sirup yang diminum. “Ini rutim diminum. Kalau terlambat, tubuh Slamat kejang-kejang,” ungkapnya.

Selain itu, keperluan lain adalah minum susu SGM dan roti marie. “Itu kini yang rutin dikonsumsinya. Itu saja keperluannya. Setiap hari seperti itu,” sebutnya.

Slamat yang berdomisili  di Dusun Kampung Duyan, Desa Simandolak Benai, tak bisa ngapa-ngapain. Diketahui, dia anak tertua dari tiga beradik. Adiknya Ody Syaputra (8) dan si bungsu Shakilla Alpala (4).

Dikonfirmasi terpisah, dr Alfredo Hariadi yang pernah menangani Slamat membenarkan Slamat menderita epilepsi. Lalu, ada juga penyakit lain yang tak bisa disembuhkan, yakni CP. Yang salah satu penyebabnya adalah radang otak sejak lahir. Diketahui, CP ini adalah cerebral palsy. Cerebral palsy adalah gangguan gerakan, otot, atau postur yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal di otak. Paling sering terjadi sebelum kelahiran.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook