KUANTAN SINGIGI (RIAUPOS.CO) - Tiga karya tulis terbaik Lomba Karya Tulis Jurnalistik (LKTJ) yang ditaja Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kuantan Singingi (Kuansing) bersama Klinik Malikha tentang Festival Pacu Jalur 2022 diumumkan, Kamis (1/9).
Pengumuman LKTJ yang disponsori oleh Klinik Malikha tersebut dilakukan secara sederhana dan santai di Rumah Makan Piring Rotan Kota Telukkuantan. Turut hadir owner Klinik Malikha dr Fahdiansyah alias dr Ukup, Ketua PWI Kuansing Ultra Sandi, dan satu dewan juri LKTJ Said Mustafa Husin, yang juga anggota PWI Provinsi Riau.
Dalam acara itu, juga hadir sejumlah anggota PWI Kuansing serta peserta LKTJ PWI-Klinik Malikha yang berjumlah belasan orang. Dari 17 tulisan yang ikut LKTJ, tiga karya jurnalistik terpilih menjadi yang terbaik. Juara pertama tulisan berjudul ‘‘Sosok Yusran Murti Penggiat Pacu: 30 Tahun Dokumentasikan Pemenang Pacu Jalur” karya Desriandi Candra dari Riau Pos.
Juara kedua “Selamatkan Anak Pacu Dalam Hitungan Detik,” yang ditulis wartawan Pekanbaru Pos M Syaifullah. Juara ketiga “Kehadiran Jalur Inhu: Dulu Sempat “Dibenci”, Sekarang Malah Dinanti” penulis Idi Susianto dari Kuansingterkini.com.
Sementara Ketua PWI Kuansing Ultra Sandi mengatakan LKTJ yang digelar dalam rangka untuk memeriahkan Pacu Jalur 2022. Sekaligus mengasah keahlian menulis kawan-kawan wartawan di Kuansing.
“Alhamdulillah kawan-kawan antusias. Nyatanya ada 17 tulisan yang ikut LKTJ. Kami mengapresiasi peserta yang antusias mengikuti LKTJ dengan tema Riuh Riang Kayuah di Tepian Narosa. LKTJ ini dalam rangka memeriahkan festival pacu jalur, sejalan dengan penghargaan terhadap kawan-kawan yang meliput pacu jalur,” ujar Ultra.
Ultra mengapresiasi kepedulian Klinik Malikha terhadap wartawan di Kabupaten Kuansing. Sebab, LKTJ merupakan bagian dari peningkatan kompetensi wartawan.
“Kita ucapkan terima kasih kepada dr Fahdiansyah, karena beliau sangat peduli dengan insan wartawan dan budaya pacu jalur. Dan juga kepada dewan juri Pak Said Mustafa Husin, PWI Riau, Kak Purnimasari dan pengasuh bilikkreatif.com serta Kak Ipit dari Balai Bahasa Riau,” kata Ultra Sandi.
Dikatakan Ultra, adanya LKTJ sempena festival pacu jalur merupakan wujud kepedulian PWI Kuansing dalam melestarikan budaya yang sudah berusia ratusan tahun. Pelestarian budaya butuh dukungan semua pihak, termasuk pihak swasta.
“Mudah-mudahan tahun depan lebih meriah lagi dan lebih banyak pihak-pihak yang peduli dengan pelestarian budaya pacu jalur,” tutup Ultra.
Sementara owner Klinik Malikha dr Fahdiansyah mengatakan LKTJ tersebut dilatarbelakangi keinginan untuk memeriahkan iven Pacu Jalur 2022 yang dua tahun tidak bisa digelar akibat pandemi Covid-19.
“Kita berharap iven Pacu Jalur tahun ini lebih meriah dalam hal pemberitaan sehingga lebih semarak,” katanya.
Masih kata Ukup, LKTJ ini telah dinilai oleh juri yang kompeten di bidangnya. Sehingga penilaian dilakukan secara objektif oleh dewan juri.
“Terima kasih kepada kawan-kawan yang telah ikut LKTJ, semoga ke depan kegiatan serupa bisa digelar kembali,” katanya.(yas)