TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Desri Yenti AMd Kep, seorang perawat berparas cantik bakal maju dalam kontestasi pemilihan anggota legislatif (Pileg) pada 2024 mendatang di DPRD Kuansing periode 2024-2029.
Desri Yenti maju dari Partai Golkar di Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Kuansing yang meliputi Kecamatan Gunung Toar, Kuantan Mudik, Hulu Kuantan, dan Pucuk Rantau).
Ia lahir di Pulau Mungkur, Kecamatan Gunung Toar pada tahun 1990 dan menempuh pendidikan formal di SDN 008 Pulau Rumput, MTs Koto Gunung, SMAN 1 Gunung Toar. Dan menjadi Mahasiswi di Stikes Mercu Bakti Jaya Padang, Sumatera Barat.
"Saya siap maju dalam pemilihan legislatif 2024 untuk DPRD Kuansing di Dapil 4 Kabupaten Kuansing dari Partai Golkar. Karena itu, saya memohon doa restu dari masyarakat Gunung Toar khususnya agar saya bisa terpilih nanti," kata Desri Yenti kepada Riau Pos di Teluk Kuantan, Ahad (2/7/2023).
Istri dari Rian Rizaldi atau yang akrab disapa *Rian Tanjok* ini memiliki alasan mengapa tertarik maju menjadi Caleg pada Pemilu 2024 untuk menjadi anggota DPRD di Kabupaten Kuansing.
"Sebagai perempuan dan juga mewakili perempuan generasi milenial. Saya tertarik maju, karena ingin ikut menyuarakan hak-hak perempuan," jelas Desri Yenti.
Saat ini, diakuinya, masih banyak pola pikir yang cenderung meletakkan perempuan di bawah kekuasaan laki-laki. Karenanya, Ia optimis perempuan bisa berkarya untuk membangun negeri.
"Dan perempuan juga masih diibaratkan sebagai pihak yang tak mempunyai kemandirian di berbagai bidang termasuk politik. Dan itu harus kita lawan," jelas Desri Yenti lebih lanjut.
Selanjutnya, perempuan yang memiliki background Keperawatan ini juga mengatakan dirinya siap membantu untuk membenahi permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Kuansing, khususnya wilayah dapil 4.
"Insya Allah. Jika nanti saya terpilih menjadi anggota legislatif, saya akan ikut membenahi masalah kesehatan yang ada di Kuansing ini," ucap Desri Yenti.
Terakhir, Desri Yenti ingin dirinya selalu membela hak-hak perempuan. Apalagi saat ini, banyak kekerasan atau hal yang tak menyenangkan terjadi terhadap perempauan.
"Zaman sekarang, perempuan seringkali mengalami perundungan atau perilaku yang tidak menyenangkan secara fisik, verbal atau sosial dalam dunia nyata atau dunia maya. Jadi, perempuan penting untuk dilindungi, karena perempuan unsur penting dalam pembangunan daerah," tegas Desri Yenti.
Laporan: Juprison (Telukkuantan)
Editor: E Sulaiman
