TERORISME KKB

Kontak Senjata Pecah, Ribuan Warga Intan Jaya di Papua Mengungsi

Kriminal | Minggu, 31 Oktober 2021 - 07:06 WIB

Kontak Senjata Pecah, Ribuan Warga Intan Jaya di Papua Mengungsi
Warga Intan Jaya, Papua, terlihat memilih meninggalkan rumah dan mengungsi di salah satu gereja setelah pecah kontak senjata antara tim gabungan TNI-Polri melawan teroris KKB. (SUARA PAPUA)

INTAN JAYA (RIAUPOS.CO) - Polisi mengatakan ribuan orang mengungsi ke sejumlah titik di Papua, setelah rentetan kontak senjata pecah pada Jumat (29/10/2021). Aparat dan kelompok teroris kriminal bersenjata (KKB) saling tembak di kawasan Bandara Bilorai, Kabupaten Intan Jaya.

"Total keseluruhan masyarakat akibat gangguan Kamtibmas yang dilakukan oleh KKB berjumlah 5.859 jiwa," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Sabtu (30/10/2021).


Ia merincikan, 160 orang saat ini mengungsi ke Polsek Sugapa. Kemudian, 20 orang lainnya berada di Koramil Sugapa.

Tak hanya di markas aparat, pengungsi juga mendatangi sejumlah gereja. Tercatat, 2.405 orang menetap sementara di Gereja ST Misael, lalu 3.000 orang lainnya di Gereja Katolik Agapa. Kemudian, 124 orang di Gereja GKII Antiokhia, dan 150 lainnya di Gereja Katolik Baitapa.

Aparat menyatakan para pengungsi tersebut belum dapat kembali ke rumah masing-masing. Mereka hanya mengambil keperluan seadanya untuk kemudian kembali mengungsi.

"Selanjutnya kembali mengamankan diri di Polsek Sugapa dan Koramil serta beberapa Gereja," jelasnya.

Namun demikian, Kamal mengklaim bahwa situasi keamanan di sekitar kawasan Intan Jaya saat ini sudah berangsur kondusif.

Aparat gabungan TNI-Polri, kata dia, masih menduduki Bandara Bilorai untuk melakukan pengamanan dan pembersihan.

"Hingga saat ini situasi di wilayah Sugapa masih aman kondusif dan tidak terdapat aksi gangguan keamanan dari KKB," tandasnya.

Kawasan Intan Jaya dalam dua hari terakhir sedang memanas. Rentetan kontak senjata terjadi secara beruntun.

Pada 29 Oktober, kontak senjata yang diikuti aksi pembakaran bangunan itu berlangsung alot sekitar dua jam lamanya. Pada pukul 17.50 WIT, kondisi baru kondusif dan personel gabungan TNI-Polri kembali ke Polsek Sugapa.

Berdasarkan catatan kepolisian, kerugian materiil dalam serangkaian aksi tersebut meliputi satu bangunan rumah, gudang, mobil tangki air dan ambulans yang terbakar.

Polisi pun tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis yang diduga bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Sebelum itu pun, kontak tembak juga pecah di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, pada Selasa (26/10). Seorang bayi bawah lima tahun (balita) meninggal dunia karena terkena peluru.

"Pada saat terjadinya kontak tembak, dua anak sedang dengan orang tuanya beraktivitas di sekitar rumah, sehingga menjadi sasaran Kelompok Kriminal Bersenjata," kata Kamal kepada wartawan, Rabu (27/10).

Sumber: JPNN/News/CNN/Antara/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook