JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyerukan untuk menumpas kelompok teroris kriminal bersenjata (KKB) sampai ke akar-akarnya untuk mencegah terjadinya korban tewas terulang kembali di Papua.
Hal itu ia sampaikan merespons peristiwa pembakaran Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, diduga oleh KKB. Peristiwa ini menyebabkan satu tenaga kesehatan tewas.
"Ini enggak bisa ditolerir dan harus ditumpas sampai ke akar-akarnya," kata Dasco di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/9/2021).
Dasco menganggap KKB yang menyerang dan membunuh tenaga kesehatan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, sebagai upaya mencari perhatian dunia internasional. Namun, cara untuk mencari perhatian itu dilakukan dengan cara-cara yang biadab.
Ia pun menilai selama ini aparat keamanan seperti TNI dan Polri di Papua sudah bekerja semaksimal mungkin untuk menumpas KKB.
"Namun saya harap aparat keamanan untuk bersikap lebih tegas lagi," kata Dasco.
Terpisah, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menganggap eksistensi KKB Papua tak bisa dibiarkan karena berstatus sebagai kelompok teroris.
Baginya, pembunuhan dan kekerasan yang mereka lakukan terhadap tenaga kesehatan tergolong sebagai kejahatan kemanusiaan yang luar biasa.
"Ini ancaman yang kasat mata terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI dan Polri jangan pernah ragu untuk menindak tegas KKB dan para Teroris," kata Abdul dalam keterangannya, Senin (20/9).
Baru-baru ini, KKB di Papua kembali menunjukkan kekejamannya dengan menyerang Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Atas insiden itu, dua orang nakes ditemukan di jurang. Seorang nakes Gabriella Meilani ditemukan tewas. Adapun satu orang lainnya, Kristina Sampe, masih dalam keadaan hidup.
Aparat telah mengevakuasi sedikitnya sembilan nakes di Distrik Kiwirok usai insiden penyerangan tersebut. Mereka akan mendapatkan perawatan lebih lanjut di ibu kota Jayapura.
Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun