KOTA (RIAUPOS.CO) - Penangkapan lima pelajar yang sedang pesta sabu oleh Polsek Tenayan Raya mendapat perhatian banyak pihak. Bahkan Sekko Pekanbaru M Noer mengaku merinding mendengar narkoba sudah menyentuh kalangan pelajar.
“Mendengar anak-anak memakai narkoba, saya sangat merinding,’’ sebut Sekko, Senin (23/4).
Ia meminta pihak sekolah dan juga orangtua dapat menangani serius anak-anak yang tersandung narkoba.
‘‘Untuk itu, yang perlu diingatkan adalah orang tua dan sekolah agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak,” kata Sekko.
Peristiwa ini juga menjadi sorotan dari kalangan DPRD Pekanbaru. “Ini tamparan bagi kita semua. Saya saja sudah umur segini tidak tahu bagaimana bentuk narkoba tersebut. Ini menjadi tamparan juga bagi dinas terkait, tenaga pendidik, orang tua dan berbagai pihak,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Zulfan Hafiz kepada Riau Pos, Senin (23/4).
Ia mengingatkan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan menangkap siapa yang mengedarkan narkoba hingga ke kalangan pelajar. “Seharusnya para pelajar ini menikmati belajar, suka ria bersama teman-teman. Luar biasa efeknya narkoba. Bisa merusak generasi muda kita. Ini (penangkapan pelajar pesta sabu, red) juga pembelajaran bagi kita semua untuk selalu mengawasi anak-anak kita,” ujar Zulfan.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal mengaku belum menerima laporan adanya pelajar yang terlibat dalam penggunaan narkoba. Akan tetapi ia sudah membaca dari media massa.
Hanya saja, dalam kasus ini, Jamal tak ingin Dinas Pendidikan disalahkan. Ia mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dan sosialisasi tentang bahaya narkoba dengan melibatkan beberapa instansi seperti Badan Narkoba dan Narkotika (BNN) dan pihak kepolisian.
“Kami juga sangat menyayangkan adanya kasus seperti ini. Padahal, pendidikan agama setiap Jumat sudah ditetapkan untuk iman dan takwa. Yang perlu ditingkatkan adalah pengawasan dari orang tua juga. Karena anak-anak banyak main di luar dan pergaulannya juga harus diawasi,” ujarnya.
Dalam pada itu, kriminolog Riau Kasmanto Rinaldi berpendapat, kemampuan narkoba masuk ke semua lini, termasuk kalangan pelajar, menjadikan narkoba sebagai suatu komoditas yang bernilai tinggi.
‘’Tingginya nilai komoditas ini, menjadikan bisnis haram banyak diminati oleh semua kalangan,’’ katanya, kemarin.