JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengonfirmasi kematian Ali Kalora, pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan berharap warga tenang menanggapinya.
Mahfud menggambarkan Ali Kalora sebagai orang yang sadis karena pernah bikin geger setelah menyembelih banyak warga di Sulawesi Tengah.
Dia mengatakan Ali Kalora yang buron hampir setahun telah ditembak mati oleh Densus AT/88. Dia juga mengonfirmasi anak buah Ali Kalora, Ikrima, juga tewas ditembak dalam kejadian tersebut.
Sebelumnya diketahui dari pernyataan Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, Ali Kalora dan Ikrima (Jaka Ramadhan) tewas dalam kontak tembak antara Satuan Tugas Madago Raya dengan kelompok yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris.
Kontak tembak itu terjadi di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, pada Sabtu (18/9), pukul 17.20 WITA.
"Akibat kontak itu, dua orang terduga teroris Poso tewas. Keduanya diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan," kata Farid.
Satgas saat ini masih memburu empat orang lain yang masuk dalam daftar DPO. Keempat orang itu adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Ali Kalora dikatakan sebagai pimpinan MIT setelah mewarisi tongkat kepemimpinan dari Santoso yang sudah lebih dulu tewas.
Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun