TERORIS POSO

Darmizal Prihatin Korban Teroris MIT di Poso Sepi Perhatian Masyarakat

Kriminal | Sabtu, 22 Mei 2021 - 02:04 WIB

Darmizal Prihatin Korban Teroris MIT di Poso Sepi Perhatian Masyarakat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum Relawan Jokowi alias ReJO, HM Darmizal MS, mengkritik tren yang terjadi sekarang ketika masyarakat Indonesia lebih memilih membela Palestina secara over reaktif, namun melupakan kondisi yang terjadi di dalam negeri.

Dia menilai, pembantaian yang dilakukan kelompok  Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berafiliasi dengan ISIS di Pegunungan Pohu, Desa Klimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (11/5/2021) adalah perbuatan biadab dan tidak berprikemanusiaan. 


Kadar biadabnya, lanjut Darmzial, mirip dengan kekejian Israel yang membantai warga Palestina. Oleh karena itu, kita jangan sampai lengah dan mengabaikan kejadian dalam negeri serta over reaktif terhadap konflik Israel-Palestina. 

“Sejatinya, soal pembantaian di Poso ini juga harus menjadi perhatian utama kita,” ujar Darmizal  di Jakarta,  Jumat (21/5/2021). 

Sebelumnya, teroris MIT yang berafiliasi dengan ISIS ini telah membunuh empat orang petani. Keempat jenazah ditemukan dalam keadaan kepala terpenggal. 

Menurut Darmizal, alih-alih merasakan duka sebagai sesama anak bangsa, peristiwa pembantaian di Poso ini sangat sepi dari perhatian. Di sisi lain banyak warga negara, politisi bahkan pemerintah berlomba-lomba bersuara dan mengulurkan bantuan untuk peristiwa yang sangat jauh terjadi di Palestina. 

“Kejadian di Poso tersebut sangat mengerikan. Ini adalah tragedi kemanusiaan. Di mana empat warga yang tidak bersalah dipenggal kepalanya oleh kelompok teroris MIT. Namun, nyaris tidak ada perhatian dari sesama anak bangsa. Bahkan suara untuk mengecam MIT juga tidak terdengar,” ungkap Darmizal. 

Dia menilai saat ini banyak pihak sedang sibuk dan berlomba-lomba memamerkan dukungan bagi Palestina. Termasuk dengan aksi penggalangan dana dengan alasan kemanusiaan. Sedangkan tindakan keji di Poso sepi perhatian. Bagi Darmizal, hal ini adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan. 

“Lihatlah di negeri sendiri, peristiwa yang sangat keji terjadi, tidak ada yang menyerukan perlawanan terhadap MIT. Tidak ada yang menggalang dana untuk keluarga korban pembantaian. Rasa empati sudah hilang," ujar Darmizal.

Pria asal Sumatera Barat ini meyakini pemerintah dan aparat terkait seperti polisi dan BNPT segera mengambil sikap tegas terhadap krisis kemanusiaan di Poso. Perbuatan semena-mena dan keji tak bisa dibiarkan dalam kondisi apapun. 

Presiden Jokowi pasti sangat geram terhadap peristiwa ini sebagaimana geramnya Presiden terhadap peristiwa yang terjadi di Israel dan Palestina. 

“Saya sangat bersepakat bahwa pelanggaran HAM di Palestina harus dihentikan dan Palestina hidup merdeka di tanah mereka. Namun, tentu akan lebih lebih tepat, jika kita bereskan dulu urusan dalam negeri. Jangan sampai warga negara sendiri dibantai dengan keji dan tidak mendapat perhatian, tetapi justru memberikan bantuan kepada pihak lain yang sangat jauh,” kata Darmizal.

Sumber: JPNN/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook