JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Selalu ada pahlawan yang datang di saat genting. Itulah yang dilakukan oleh AKBP Untung Sangaji dan juniornya, Ipda Tamat Suryani. Saat terjadi ledakan di pos polisi lalu lintas Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, membuat naluri aparat keamanan itu langsung mencuat.
Keduanya yang kebetulan tengah "ngopi" di Cafe Walnut, Sarinah, sontak bergerak menuju sumber ledakan. Dengan pistol di tangan keduanya memantau lokasi kejadian. Untung dan Tamat, dua anggota Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri, itu pun mendatangi pos polisi.
"Ketika saya datang ke pos polisi yang di depan, Pak Tamat yang tengah mengamankan mobil," kata Untung saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1).
Ternyata, kata Untung, saat itu terlihat ada korban tergeletak di bawah. Saat itupun, pria yang berpengalaman di Densus itu langsung menduga bahwa itu bukan bom biasa.
AKBP Untung Sangaji (JPNN)
"Pas dilihat, wah ini bukan bom biasa. Ini teroris karena ada sekrup, baut dan paku nancap di korban yang di dalam (pos polisi, red)," ungkap Untung.
Ia pun kemudian berteriak menginstruksikan kepada Ipda Tamat untuk mem-backup. Untung pun berupaya menyelamatkan korban ledakan ke mobil. Namun ketika upaya itu dilakukan terdengar suara tembakan.