“Saat itu, saya berada di dapur memanaskan air untuk membuatkan teh. Hanya saja, sebelum teh ini saya suguhkan kepada tamu yang datang itu, saya sempat mendengar tamu tersebut membentak suami saya agar menyerahkan sendok bergambar wayang untuk dibawa ke kantor desa. Tiba-tiba saya mendengar suara gaduh diiringi suara erangan suami saya. Saya langsung lari menuju ruang depan,” paparnya.
Namun, sambung Diana Nurbaiti, dia melihat suaminya telah terbaring di halaman depan dengan kondisi bersimbah darah penuh luka pada bagian kepala dan pipinya.
‘’Dengan sekuat tenaga, saya berusaha untuk tetap berdiri dan berlari sambil berteriak meminta pertolongan kepada para tetangga. Sekitar pukul 04.00 WIB, Kepala Desa Sialang Godang bernama Harianto datang dan langsung menghubungi pihak Polsek Bunut untuk melaporkan kejadian tersebut. Saat dilakukan evakuasi oleh personel Polsek Bunut, suami saya sudah tak bernyawa. Meski sangat berat hati, namun saya telah mengikhlaskan kepergianya. Semoga suami tersayang tenang dan diberikan tempat yang layak di sisi Allah,” ujar Diana Nurbaiti seraya minta agar pihak kepolisian cepat menangkap pelaku dan diberikan hukuman yang setimpal.
Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan melalui Kapolsek Bunut AKP Mayhendra Lubis, Selasa (10/4) siang membenarkan adanya kasus tindak pidana penganiayaan berat terhadap Daud Hadi yang menyebabkan korban meninggal dunia.
“Korban langsung kita bawa Puskesmas Bandar Petalangan. Saat dilakukan visum ternyata korban telah meninggal dunia akibat luka bacok pada bagian kepala hingga telinga sebelah kanannya sepanjang lebih kurang 10 sentimeter yang diperkirakan akibat benda tajam. Kami masih memburu pelaku,’’ jelasnya.
Berdasarkan keterangan saksi mata Diana Nurbaiti, pelaku berjumlah dua orang yang berjenis kelamin laki-laki. Selain itu, para pelaku juga mengincar sebuah sendok bergambar wayang yang dimiliki oleh korban.(amn)