KABUN (RIAUPOS.CO) - Terkait adanya potongan dan timbangan diduga tidak normal, sekitar 150 masyarakat melakukan protes ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Kalda di Desa Aliantan Kecamatan Kabun, Rabu (20/1) sekitar pukul 08.15 WIB. Para pengunjuk rasa tersebut terdiri dari anggota Seluruh Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) yang dipimpin Koordinator Umum Abu Sama alias Ucak.
Pengunjuk rasa mempersoalkan adanya pihak ketiga yang memasukkan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke PKS yang berdampak terhadap harga tidak stabil. Justru itu, Ketua SPSI mempertanyakan potongan terlalu tinggi, timbangan di PKS PT Kalda tidak normal, dan harga sawit di PT Kalda tidak normal, dan sortiran buah terlalu parah.
Rombongan pengunjuk rasa diterima Manajer A Sidabutar, bagian administrasi Rusmin Laowe, Humas Weidiyanto, Papam Abu, di kantor PKS PT Kalda. Dari hasil pertemuan itu, A Sidabutar berjanji akan menyampaikan tuntutan itu ke pimpinan pusat di Medan. Ia meminta semua pihak bersabar menunggu hasil keputusan tersebut.
Kapolres Rohul AKBP Pitoyo Agung Yuwono melalaui Paur Humas Ipda Efendi Lupino dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. “Aksi pengunjuk rasa serta mediasi berakhir pada pukul 10.00 WIB. Aksi itu berlangsung tertib, kondusif dan aman. Sebab personel Polri yang turun saat itu, BKO dari Polres 60 orang, 15 personel dari Polsek Kabun, kemudian dibantu dari pihak TNI,” jelas Efendi Lupino.(har)